Ilmuwan Temukan Reruntuhan Kapal Era Kekaisaran Ottoman di Dasar Laut Hitam

Sekelompok ilmuwan sangat terkejut ketika mereka berhasil menemukan reruntuhan kapal di dasar laut hitam

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
express.co.uk
Reruntuhan kapal dari era Kekaisaran Ottoman yang ditemukan di dasar laut hitam 

TRIBUNJOGJA.COM - Sekelompok ilmuwan sangat terkejut ketika mereka berhasil menemukan reruntuhan perahu di dasar laut hitam, di kawasan yang mereka sebut zona maut.

Tim peneliti yang menamakan diri dari Black Sea Mystery itu menggunakan perangkat pendukung berupa kamera yang bisa masuk hingga di kedaaman 150 meter.

Oksigen di area kedalaman ini menghilang, hingga disebut sebagai zona maut.

Berdasarkan hasil penginderaan di kedalaman laut, tampak adanya pagar kayu di sekitar geladak kapal, ada pula tali untuk mengerjakan layar dan artefak lainnya yang menarik perhatian para peneliti.

Reruntuhan kapal dari era Kekaisaran Ottoman yang ditemukan di dasar laut hitam
Reruntuhan kapal dari era Kekaisaran Ottoman yang ditemukan di dasar laut hitam (express.co.uk)

Sebagaimana dilansir Express.co.uk, Minggu (13/12/2020), para ahli menyebutkan bahwa kondisi kapal tersebut mungkin tidak akan seawet ini jika berada di kawasan laut yang lain.

Laut hitam memang telah lama dikenal sebagai tempat bbagi bangkai-bangkai kapal berusia berabad-abad yang ditemukan dalam kondisi sangat baik.

Seorang arkeolog berkata kepada rekan-rekannya, "Kamu pernah lihat ukiran itu? Ini benar-benar indah!"

Pola di beberapa bagian kapal adalah Islami, artinya kapal tersebut kemungkinan berlayar saat Kekaisaran Ottoman 300 tahun yang lalu.

"Sungguh luar biasa. Ini turun 300 meter dan kami sedang melihatnya. Kami menemukannya. Sekarang untuk pertama kalinya," kata peneliti lainnya menambahkan.

Bangkai-bangkai kapal itu masih mendekam, berada di dasar laut yang dikenal sebagai 'kawasan yang tak pernah bersahabat'.

Reruntuhan kapal dari era Kekaisaran Ottoman yang ditemukan di dasar laut hitam
Reruntuhan kapal dari era Kekaisaran Ottoman yang ditemukan di dasar laut hitam (express.co.uk)

Hebatnya, tim yang menemukan itu pada awalnya bahkan tidak mencari bangkai kapal.

Kelompok tersebut telah menyelidiki efek perubahan permukaan laut pada masyarakat manusia purba, ketika kamera bawah air mereka membuat penemuan yang tidak terduga.

Tim Proyek Arkeologi Maritim (MAP) mulai melakukan survei dasar laut di lepas pantai Bulgaria.

Bermitra dengan arkeolog maritim dari seluruh Eropa dan Amerika Serikat, misi MAP adalah mempelajari bagaimana perubahan permukaan laut memengaruhi masyarakat manusia purba sekitar akhir zaman es terakhir, sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Saat Bumi menghangat dan es glasial mencair, permukaan laut naik.

Air dari Mediterania tumpah ke Asia Kecil, menciptakan Laut Hitam.

Saat mempelajari perubahan lingkungan ini, kendaraan tim MAP yang dioperasikan dari jarak jauh menemukan bangkai kapal pertama yang tidak tersentuh di dasarnya.

Laut Baltik juga terkenal dengan penemuan bangkai kapal.

Vello Mass, seorang peneliti yang menunjuk banyak dari kapal-kapal ini mengatakan kepada CBS berita tentang kapal-kapal yang mendekam di dasar laut jauh sebelum beberapa penemuan laut yang paling terkenal.

"Ada ratusan kapal Viking di luar sana, ratusan kapal dagang tua, ratusan kapal perang." Baltik adalah surga arkeologi," katanya pada 2004 lalu.

Di sanalah Mars, sebuah kapal perang Swedia yang dibangun antara 1563 dan 1564 dan kapal terkemuka armada Raja Eric XIV dari Swedia, ditemukan.

Kapal itu adalah "kapal perang terbesar pada masanya saat dibangun", menurut para peneliti yang menemukannya. Pada tahun 1564, selama Perang Tujuh Tahun Utara, dia terbakar dan meledak selama Pertempuran Oland Pertama di Laut Baltik.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved