Kpop

5 Berita Terpopuler di Industri K-Pop tahun 2020, Debut Aespa Hingga BTS Masuk Grammy

Tahun 2020 memberikan fenomena langka di industri musik Korea. Sebab, ini adalah tahun keuntungan bersama untuk musik trot dan K-pop, menentang

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
entertain.naver
BTS 

Aturan jarak sosial yang ketat untuk mengekang penyebaran virus berarti serangkaian acara K-pop secara langsung termasuk konser, festival, dan temu sapa dibatalkan satu demi satu sepanjang tahun.

Total perkiraan kerugian dari pertunjukan yang dibatalkan saja mencapai lebih dari 130 miliar won (USD 120 juta) pada Oktober 2020, menurut Asosiasi Industri Label Rekaman Korea.

Untuk mengatasi bencana yang disebabkan pandemi, nama-nama besar di industri ini secara aktif mulai mencari cara untuk memasukkan tren nirsentuh ke dalam model bisnis mereka.

Ternyata, upaya ini segera menghasilkan beberapa alternatif baru yang menarik perhatian.

Dari ‘Bang Bang Con’ BTS yang dihadiri oleh lebih dari 750.000 penonton hingga serial ‘Beyond LIVE’ SM dengan SuperM, Super Junior, dan NCT, konser live streaming daring menjadi keuntungan bagi penggemar K-pop di seluruh dunia.

Titik balik lainnya datang dalam bentuk acara penandatanganan penggemar virtual BLACKPINK, yang menampilkan avatar pribadi masing-masing anggota dan menarik lebih dari 46 juta pengguna.

Bahkan acara penghargaan melakukan transisi ke platform online.

Dihiasi dengan teknologi AR dan MR terbaru, Mnet Asian Music Awards mengejutkan penggemar dengan menampilkan Suga, yang masih dalam proses pemulihan dari operasi bahu, melakukan rap di atas panggung untuk penampilan BTS ‘Life Goes On’.

3. Hanbok BLACKPINK menjadi viral

Blackpink
Blackpink (Netflix)

Dalam penampilan BLACKPINK yang meluncurkan hit musim panas baru ‘How You Like That’ di ‘The Tonight Show Starring Jimmy Fallon’ di saluran NBC, yang memukau penggemar global selain musik adiktif mereka adalah kostum panggung berupa hanbok yang telah dimodifikasi.

Jeogori (pakaian atas) dan chima (rok) para anggota yang membentuk pakaian tradisional Korea yang biasanya dikenakan pada acara-acara khusus ditafsirkan ulang dengan setelan dan warna modern.

Namun gaya yang berbeda memicu kontroversi lokal ketika beberapa orang berpendapat pakaian mereka mendistorsi tradisi otentik yang diwakili oleh gaun dan warisannya.

Publik juga bersikeras bahwa potongan yang terbuka dan potongan pendek membuat hanbok terlalu seksual.

Namun, Pusat Pengembangan Hanbok dan Danha, perancang kostum Jennie dan Rose, menyatakan bahwa mengatur bentuk pakaian yang tidak perlu dapat menghalangi upaya promosi yang sehat untuk hanbok dan merusak daya tariknya.

Pembicaraan tentang pakaian tradisional Korea menjadi sangat relevan karena beberapa pengguna internet Tiongkok baru-baru ini dituduh melakukan perampasan budaya setelah mengklaim bahwa hanbok berasal dari pakaian tradisional Tiongkok hanfu dan oleh karena itu harus dianggap sebagai bagian dari budaya mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved