Inilah Ciri-ciri Jika Pasangan Anda Selingkuh, Nomor 1 Paling Gampang Diamati
Lantas bagaimana mengetahui jika pasangan kita selingkuh atau tidak? Berikut ciri-cirinya
Tribunjogja.com -Hampir pasti, semua orang menginginkan mendapat pasangan yang setia.
Namun, kerap kali masalah perselingkuhan menghancurkan hubungan baik percintaan maupun pernikahan.
Tidak mudah mengatasi depresi akibat perselingkuhan.

Saat menghadapi pengkhianatan ini, kebanyakan orang tidak tahu bagaimana ia harus bertindak.
Hal ini dikarenakan kepercayaan mereka pada pasangannya telah hancur.
Perselingkuhan adalah penyebab utama perceraian dan perpisahan antara pasangan.
Bahkan ini juga dapat menyebabkan banyak masalah psikologis dan struktur keluarga.
Lantas bagaimana mengetahui jika pasangan kita selingkuh atau tidak?
Dilansir Grid.ID dari steptohealth.com pada Sabtu (28/11/2020), berikut adalah ciri-ciri pasangan selingkuh:
1. Mencoba Menghindari Keintiman

Jenis perselingkuhan ini biasanya memengaruhi kedua anggota pasangan karena kedua orang tersebut tidak setia.
Kasus ini biasanya menjadi ciri khas orang-orang yang mengalami kesulitan mengikat atau masalah keterikatan.
Baca juga: 10 Penyebab Pusing Kepala Setelah Berhubungan Intim
2. Menghindari Konflik

Kasus ini bertolak belakang dengan kasus sebelumnya.
Ciri-ciri yang menjadi ciri orang tipe ini antara lain berasal dari keluarga konvensional.
Mereka sering tumbuh dalam rumah tangga dengan norma-norma yang kaku di mana menunjukkan emosi seperti marah dan sedih dipandang rendah.
Perselingkuhan para penghindar konflik biasanya muncul antara 5 dan 10 tahun pernikahan.
Baca juga: Agar Pasangan Anda Puas, Cobalah 5 Trik Foreplay Ini Sebelum Berhubungan Intim
3. Melarikan Diri
Jenis perselingkuhan ini muncul sebagai alat untuk menipu diri sendiri tentang kebutuhan untuk keluar dari hubungan saat ini.
Orang tersebut sadar bahwa ikatan itu sudah tidak ada lagi dan ini menghasilkan kecemasan.
Oleh karena itu, mereka memiliki peluang cepat untuk mencoba mengisi kekosongan emosional itu.
Namun, pada akhirnya, perilaku ini justru semakin menimbulkan rasa sakit.
Orang yang tidak setia akhirnya merasa terjebak dalam rasa bersalah dan tidak mampu menghadapi kenyataan dan menyelesaikan masalah.(*)