Rehab Badai Cempaka Rampung, BPBD Gunungkidul Sisakan Anggaran Rp 7 Miliar

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul belum lama ini telah merampungkan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi dampak Badai Cempaka.

Efisiensi dana pun berhasil dilakukan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan setidaknya ada empat infrastruktur yang rampung dikerjakan tahun ini.

"Tiga di antaranya merupakan jembatan di Patuk dan Nglipar. Satu lagi adalah relokasi bangunan SMP Negeri 3 Saptosari," kata Edy pada Minggu (29/11/2020).

Proyek rehab sudah dilakukan sejak 2019 lalu.

Baca juga: Gandeng Relawan, BPBD DIY Diskusikan Pengelolaan Pos Aju di Gunungkidul

Saat itu BPBD Gunungkidul merampungkan rehab 94 unit rumah, sekolah, talut TPAS Baleharjo, dan dam parit di Ngeposari.

Begitu pula dengan 2 unit jembatan.

Adapun dana yang tersisa dari anggaran rehab dampak Badai Cempaka sekitar Rp 7 miliar. Edy mengatakan total dana dari hibah BNPB untuk rehab tersebut mencapai Rp 75 miliar.

"Kemarin sudah kami laporkan ke BNPB dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terkait sisa anggaran," ungkapnya.

Menurut Edy, dana sisa anggaran seharusnya dikembalikan ke pemerintah pusat.

Namun setelah berkoordinasi dengan dua lembaga tersebut, diputuskan dana sisa akan digunakan untuk proyek rehab lanjutan.

Ia mengatakan sudah ada beberapa infrastruktur yang disasar untuk perbaikan.

Antara lain perbaikan talud di Pantai Baron, perbaikan kawasan wisata Air Terjun Sri Getuk, serta sejumlah bangunan SD.

Baca juga: Akhir Pekan Ini Dilaporkan 2 Kejadian Kebakaran Rumah dan Kandang Milik Warga di Gunungkidul 

"Perbaikan lanjutan juga dilakukan di lokasi yang terdampak Badai Cempaka 2017 silam," jelas Edy.

Berdasarkan hasil koordinasi, sisa dana tetap dimanfaatkan sesuai peruntukannya.