Kisah Darusalam, Warga Klaten yang Pekarangannya Terdampak Tol Yogyakarta-Solo Seluas Satu Meter
Tanah milik pria berusia 62 tahun itu, terdampak pembangunan jalan tol Yogya-Solo hanya seluas 1 meter saja.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan
Darusalam (62) saat menunjukan pekarangan rumahnya seluas satu meter yang diterjang Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Dukuh Purwogondo, RT 001/RW 011, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (25/11/2020).
Menurutnya, harga tanah yang ditawarkan oleh panitia pengadaan tanah proyek jalan tol juga sudah cukup tinggi jika dibandingkan harga tanah pasaran normal di desa tersebut.

"Disini biasanya satu meter tanah itu dihargai sekitar Rp400 ribu, kalau untuk tol dihargai sekitar Rp600. Ini kan juga sudah bisa untuk beli sawah lagi, malah untung juga, jadi masyarakat mayoritas sepakat," akunya.
Lalu, lanjut Tri Manto, untuk tanah yang aset di atasnya berupa bangunan dan berada di dekat jalan kabupaten, tanahnya dihargai Rp1 juta permeternya.
"Iya, kalau tanah yang ada bangunannya beda lagi harganya. Kisarannya Rp1 juta permeter," tandasnya.
( tribunjogja.com )