Kabupaten Kulon Progo
Jelang Libur Akhir Tahun, Harga Kebutuhan Pokok di Kulon Progo Terpantau Cukup Stabil
Jelang Libur Akhir Tahun, Harga Kebutuhan Pokok di Kulon Progo Terpantau Cukup Stabil
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebulan jelang libur akhir tahun, harga kebutuhan pokok di wilayah Kulon Progo terpantau stabil.
Dari pantauan yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo di lima pasar besar yakni Pasar Wates, Pasar Sentolo, Pasar Bendungan, Pasar Temon dan Pasar Galur, memang ada kenaikan harga.
Hanya saja kenaikan harga sembako tidak sampai lima persen.
"Walaupun memang ada kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan. Sebab kenaikannya tidak sampai 5 persen. Jadi masih stabil," kata Iffah Mufidati, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo Rabu (25/11/2020).
Beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan tersebut terjadi pada beras IR I dari harga Rp 8.560 naik menjadi Rp 8.660, telur ayam dari harga Rp 23.100 menjadi Rp 24.400, bawang putih kating dari harga Rp 27.600 menjadi Rp 27.800, kacang tanah dari harga Rp 23.200 menjadi Rp 23.800, tomat sayur dari harga Rp 8.500 menjadi Rp 9.800 dan kobis dari harga Rp 8.400 menjadi Rp 8.700.
Baca juga: Wacana Pemerintah Pangkas Jatah Libur Akhir Tahun, PHRI DIY : Wisatawan Banyak Batalkan Reservasi
Baca juga: Pertamina Bangun Kolaborasi dengan Kejaksaan RI untuk Jaga Kelancaran Proyek Strategis
"Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada tomat sayur karena kaitannya dengan panen buah itu sendiri," ucapnya.
Sementara untuk beberapa harga bapokting yang mengalami penurunan diantaranya daging ayam broiler dari harga Rp 33.800 menjadi Rp 33.000, cabai rawit merah dari harga Rp 27.000 menjadi Rp 26.200, bawang merah sedang dari harga Rp 35.000 menjadi Rp 34.600 dan kacang kedelai impor harga Rp 8.370 menjadi Rp 8.430
Iffah melanjutkan untuk persiapan libur Natal dan tahun baru, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Disperindag DIY yang bekerjasama dengan Bulog Kanwil DIY dan Polda DIY kaitannya dengan satgas pangan.
"Kami tetap saling memberikan informasi untuk ketersediaan barang jika nantinya terdapat indikasi kelangkaan agar segera dikoordinasikan untuk dilakukan operasi pasar," ujarnya. (Tribunjogja/Sri Cahyani Putri)