Kota Yogya

Pemkot Yogyakarta Siapkan Buku Panduan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Pemkot Yogyakarta terus mempersiapkan rencana dimulainya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di wilayahnya.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mempersiapkan rencana dimulainya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di wilayahnya.

Untuk memudahkan pelaksanaan, eksekutif sejauh ini tengah menyiapkan semacam buku panduan.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih menjalin kooordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) guna menentukan skema pasti terkait pembelajaran tatap muka.

Sebab, pelaksanannya harus diiringi protokol kesehatan yang ketat.

"Mudah-mudahan, dalam minggu ini buku panduan rencana pelaksanaan KBM tatap muka terbatas sudah jadi. Kita sebut terbatas karena memang terbatas jumlah peserta didiknya, terbatas jamnya dan terbatas meteri pembelajarannya," ungkapnya, Selasa (24/11/2020) siang.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Pertimbangkan Pembelajaran Tatap Muka Mulai Januari

Haryadi berujar, meski membuka kelas tatap muka, bukan berarti pembelajaran daring yang bergulir sejak pandemi COVID-19 melanda kemudian dihentikan.

Sebab, nantinya, tidak semua mata pelajaran, bakal diberikan oleh para pengajar secara langsung di sekolah.

"Prinsipnya kita tetap pembelajaran daring. Tapi, dibuat pengecualian ya, kita sediakan fasilitas KBM secara tatap muka, biar tidak lupa lah," imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia tak mempermasalahkan ketika ada orang tua, atau wali murid yang tidak menyetujui rencana dimulainya pembelajaran tatap muka ini.

Wali Kota pun tidak menampik, masih ada kekhawatiran soal keselamatan anak, untuk bersekolah di tengah pandemi.

Baca juga: Meski Ada Peningkatan Kasus Covid-19, Pemkot Yogyakarta Pastikan Wilayahnya Tidak Masuk Zona Merah

"Tidak apa-apa. Makanya, kita buatkan surat persetujuan kepada orang tua, atau wali siswa, untuk putra-putrinya mengikuti KBM terbatas. Insyaallah akan dimulai pada awal Januari," terangnya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan, sekolah di wilayahnya telah terbiasa menggelar konsultasi belajar.

Jadi, yang wajib diperhatikan ialah, kesiapan dalam menerima murid dalam jumlah yang lebih besar.

"Ya, sekolah selama pandemi ini kan banyak yang melakukan konsultasi belalajar. Itu sudah jalan, terbatas bagi murid yang kesulitan menerima materi pembelajaran, atau keterbatasan peralatan daring," ungkapnya.

"Pengaturan jumlah siswa juga berbeda-beda, karena ada yang kelasnya besar, ada yang kelasnya kecil. Ini sedang kita upayakan, agar sekolah bisa melakukan pembelajaran secara aman ya," pungkas Heroe. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved