Update Corona di DI Yogyakarta
Dinkes Bantul Akan Rapid Test di Sejumlah Obyek Wisata
Rapid test ini sebagai antisipasi kemungkinan penularan COVID-19 di obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pasca ditemukannya kasus positif Covid-19 di Dusun Mancingan, Desa Parangtritis, Bantul, maka Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul berencana untuk melakukan rapid tes secara acak.
Sasarannya rapid test adalah wisatawan di sejumlah obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul.
Kepada Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan pihaknya telah berkonsultasi dengan Pj Bupati Bantul dan Sekda dan dari hasil pertemuan tersebut diarahkan untuk rapid tes acak kepada wisatawan dan pelaku wisata.
Langkah ini sebagai antisipasi kemungkinan penularan COVID-19 di obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul
"Dari hasil konsultasi, kami diminta untuk melakukan screening di obyek wisata," ujarnya Senin (23/11/2020).
Ia menjelaskan screening dengan melakukan rapid test tersebut sebagai upaya melihat dan mendeteksi kemungkinan penularan COVID-19 di tempat wisata.
Namun demikian pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Pariwista untuk menentukan obyek wisata mana saja yang akan dijadikan sebagai lokasi rapid test.
"Prinsip kami siap gelar rapid tes, apalagi obyek wisata Pantai Parangtritis. Kalau obyek wisata lain kita nunggu hasil koordinasi," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, Annihayah membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Positif Covid-19 Terus Bertambah, Bantul Tingkatkan Tracing, Screening dan Testing
Ia mengaku siap untuk berkoordinasi dengan Dinkes bantul untuk menentukan tempat wisata yang akan dilakukan rapid secara acak.
Ia menilai, langkah ini perlu dilakukan. Terlebih menjelang akhir tahun diprediksi akan ada 12 ribu lebih wisatawan yang akan memenuhi obyek wisata di Bantul.
Maka dari itu, langkah lain seperti pengetatan protokol kesehatan akan terus dilakukan oleh Dinas Pariwisata agar tidak timbul klaster baru yang berasal dari kerumunan para wisatawan.
"Kami akan koordinasi dengan Satpol PP, Polres dan pihak terkait untuk pengawasan penerapan protokol kesehatan," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)