PSS Sleman
Berkomitmen Terhadap Pembinaan Pemain Muda, PSS Sleman Berencana Kembangkan SSB
PSS Sleman mulai lebih serius membina talenta-talenta pesepakbola muda melalui Development Center-nya.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - PSS Sleman mulai lebih serius membina talenta-talenta pesepakbola muda melalui Development Center-nya.
Di samping Elite Pro Academy (EPA) yang sudah mulai dirintis sejak klub berjuluk Super Elang Jawa tampil di kasta tertinggi Liga 1 2019 lalu serta membuka pendaftaran anak didik baru untuk akademi PSS, Development Center PSS juga berencana mengembangkan Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Di Development Center PSS ini kurang lebih ada tiga program yang kaitannya langsung dengan perkembangan pemain," ujar Guntur.
Dijelaskannya, program pertama ialah Elite Pro Academy.
Baca juga: PSS Sleman Buka Pendaftaran untuk Pemain Akademi
Dari kategorisasi pemain, Elite Pro merupakan atlet-atlet yang memang dinilai memiliki potensi cukup besar untuk bisa di develop atau dikembangkan ke level permainan yang lebih tinggi lagi.
"Jadi ini memang hasil seleksi, hasil rekomendasi, serta banyak hal yang kita lakukan. Kami berharap ke depan kita mendapatkan top-top talent, talent-talent yang memang bagus di sepak bola yang bisa kita upgrade dengan cepat agar mereka bisa bergerak lebih cepat ke top level," kata Guntur.
Kedua ialah Akademi, yang akan lebih memfasilitasi potensi lebih banyak talenta muda untuk berkembang.
"Layer kedua ada akademi. Di pembinaan sepak bola itu ada yang namanya late developer, jadi perkembangan anak-anak yang relatif lambat, kalau di Eropa itu sama seperti kasusnya De Bruyne. Di youth-nya mereka tidak begitu dilihat, cenderung diragukan apakah bisa mencapai top level atau tidak," kata Guntur.
"Tapi begitu sampai perkembangan optimalnya, tidak ada satu pun yang meragukan Kevin de Bruyne," lanjutnya.
"Akademi ini salah satunya adalah memfasilitasi talent-talent yang seperti itu. Sudah tampak (potensinya) tapi belum maksimal, masih harus menunggu satu dua tahun untuk mencapai titik optimal mereka dalam berkembang. Nah mereka-mereka ini yang juga harus dipelihara karena seringkali bakat yang sangat bagus tapi belum begitu tampak," tambah eks asisten pelatih timnas U-19 ini.
Baca juga: Jaga Kondisi dan Lakukan Hobi Jadi Kegiatan Stopper PSS Sleman di Tengah Penundaan Kompetisi
Selain EPA dan Akademi, PSS Development Center berencana juga akan mengembangkan soccer school atau Sekolah Sepak Bola (SSB).
"Tujuan pertama tetap memfasilitasi lebih banyak anak untuk merasakan metodologi PSS Sleman, merasakan berlatih berproses dengan pengelolaan yang jauh lebih intensif," ujar Guntur.
"Jadi Soccer School ini masih embrio, mungkin belum akan tahun ini atau tahun depan tapi jangka panjang kita akan mengelolanya sehingga akan ada lebih banyak lagi anak-anak yang bisa merasakan sepak bola yang jauh lebih sistematis," lanjutnya.
"Saya tidak mengatakan bahwa teman-teman yang di SSB tidak sistematis, bukan demikian. Tapi kami memperkenalkan metodologi, memperkenalkan cara berlatih, memperkenalkan cara bermain ke sesuai dengan apa yang kami yakini benar," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)