NILAI Tukar Rupiah Lengkap dengan Harga Emas per Gram Hari Ini

Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Selasa (17/11/2020).

Editor: Iwan Al Khasni
Sputnik
ILUSTRASI Dollar 

Tribunjogja.com - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Selasa (17/11/2020).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 980.000.

Ilustrasi emas batangan
Ilustrasi emas batangan (THINKSTOCKPHOTOS)

Harga emas Antam ini turun Rp 5.000 dari harga pada Senin (16/11) yang berada di Rp 985.000.

Sementara harga buyback emas Antam juga turun Rp 5.000 dan ada di level di Rp 859.000 per gram.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Selasa (17/11) dan belum termasuk pajak:

1. Harga emas 0,5 gram: Rp 540.000

2. Harga emas 1 gram: Rp 980.000

3. Harga emas 5 gram: Rp 4.675.000

4. Harga emas 10 gram: Rp 9.295.000

5. Harga emas 25 gram: Rp 23.112.000

6. Harga emas 50 gram: Rp 46.145.000

7. Harga emas 100 gram: Rp 92.212.000

8. Harga emas 250 gram: Rp 230.565.000

8. Harga emas 500 gram: Rp 460.320.000

10. Harga emas 1.000 gram: Rp 920.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram).

Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya.

Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Nilai tukar rupiah

Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya di hari kedua di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), Selasa (17/11/2020).

Mengutip Bloomberg pukul 09.02 WIB, rupiah spot ke Rp 14.040 per dolar AS atau menguat 0,50% dari sesi sebelumnya.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menjelaskan, angin segar bagi rupiah masih berasal dari rilis data neraca perdagangan Indonesia.

Seperti diketahui, kemarin (16/11) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Oktober 2020 capai US$ 3,61 miliar.

“Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding bulan September yang hanya sebesar US$ 2,39 miliar, ini tak terlepas dari menguatnya harga komoditas batubara dan CPO masih naik tinggi di bulan Oktober. Data positif ini akan mendorong penguatan rupiah lebih lanjut pada perdagangan kali ini,” kata dia kepada Kontan.co.id, kemarin.

Sementara dari sentimen eksternal, Ahmad menilai sentimen cenderung mereda dan tidak ada yang signifikan selain lonjakan kasus virus corona secara global.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong juga memprediksi, rupiah akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini.

“Perjanjian kerja sama free trade the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antara China dengan 14 negara lainnya saat ini jadi salah satu sentimen penggerak.

Pasar merespon positif kerja sama tersebut dan membuat aset berisiko kembali jadi incaran,” terang dia.

Jika tidak ada sentimen negatif yang muncul pada perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan menguat dan berada pada rentang Rp 14.000 - Rp 14.200 per dolar AS.

Sedangkan Ahmad menghitung, penguatan rupiah akan berada di kisaran Rp 14.050 - Rp 14.100 per dolar AS. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved