Pendidikan
Kiprah Mahasiswa UGM Berkontribusi dalam Pembangunan di Tanah Papua
Papua memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dari berbagai sektor seperti bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.
Lalu sosialisasi pada pemuda bagaimana lebih berkontribusi bagi pembangunan dengan melatih mereka membuat mesin sagu.
Baca juga: Peduli Tenaga Medis dan Masyarakat Terdampak Pandemi, FK-KMK UGM dan KAGAMADOK Adakan Charity
Sementara di bidang pendidikan, pihaknya memberikan pengetahuan sainteks bagi siswa sekolah dasar.
Adapun untuk siswa SMA, dilakukan sosialisasi dan motivasi agar mereka memiliki keinginan kuat untuk masuk ke perguruan tinggi.
Selanjutnya dalam pemberian pelatihan pendidikan non formal dilakukan dalam meningkatkan kemampuan baca bagi anak-anak yang tinggal di daerah pinggir pantai.
Sementara Divisi Pemerintahan memberikan pelatihan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk aparat desa.
“Di sana banyak aparat desa yang belum ampu menggunakan komputer, kita juga latih membuat penyusunan anggaran desa, dan pemberdayaan ibu-ibu terhadap hak politiknya,” katanya.
Kepala Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) Dr. Suharko mengatakan inovator sangat diperlukan dalam mendorong percepatan pembangunan desa.
Baca juga: Admisi Promosi UKDW dan BNI Cabang UGM Bersinergi Adakan Bantuan 1.000 Masker
Sebab inovasi sosial desa memiliki kontribusi dalam pencapaian pembangunan SDGs.
“Tantangan ke depan perlu dilakukan replikasi dan scaling up praktik inovasi desa agar sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk memecahkan problem kolektif yang dihadapi desa di Indonesia,” katanya.
Sementara Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM Prof. Dr. Janianton Damanik menyampaikan sektor pariwisata menjadi satu di antara penunjang sektor ekonomi masyarakat di pedesaan.
Meski sektor pariwisata terkena dampak dari pandemi namun ia yakin pariwisata akan menemukan momentum pasca pandemi berakhir.
Menurutnya, hilirisasi praktik pariwisata berkelanjutan sangat diperlukan dalam mendorong munculnya model pariwisata berkualitas.
“Kebutuhan akan pariwisata akan semakin besar meski ditentukan dari aspek kesehatan dan ekonomi. Karena itu sektor wisata perlu direvitalisasi dan dikembangkan kembali percepatannya,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)