Kisah Inspiratif

Mahasiswa KKN UGM Sosialisasi Protokol Kesehatan dengan Cara Unik

Gunakan Odong-Odong dan Maskot Among Us Sambil Bagikan Masker, Mahasiswa KKN UGM Sosialisasi Protokol Kesehatan.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
Mahasiswa KKN UGM Sosialisasi Protokol Kesehatan dengan Cara Unik 

Pada periode ini, KKN-PPM UGM diterjunkan untuk mengabdi pada masyarakat dengan tema 'Pemulihan Dampak Pandemi Covid-19'. 

"KKN UGM periode 3 ini menerapkan sistem kombinasi luring dan daring," imbuh mahasiswa FK-KMK UGM ini. 

Menurut Alif, tidak semua anggota timnya berasal dari FK-KMK UGM.

Melainkan campuran hampir dari semua fakultas di UGM.

Jumlah anggota tim KKN UGM Unit YO288 adalah 24 orang. 

Ia menjelaskan, semua anggota KKN UGM Unit YO288 berdomisili di Kota Yogyakarta.

Setelah melalui koordinasi dengan UGM, timnya mengambil fokus di Kecamatan Kraton untuk menjalankan program-program KKN. 

Baca juga: Pakar Politik UGM : Pilkada di Masa Pandemi Harus Sehat di Semua Aspek

"KKN ini memang lebih banyak bertema pemulihan dampak pandemi, salah satunya menyosialisasikan protokol kesehatan, memberdayakan kembali masyarakat agar memiliki ketahanan terhadap pandemi," tuturnya. 

Sosialisasi yang mereka lakukan di antaranya mengingatkan masyarakat menggunakan toa untuk menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). 

"Jangan lupa dipakai maskernya walaupun hanya keluar rumah. Masker yang benar adalah menutup mulut, hidung, hingga dagu. Tapi jangan menutup pintu hati ya, Bapak, Ibu...," ungkap Alif saat menyampaikan sosialisasi dari atas motor. 

"Jangan gunakan masker scuba... Masker medis hanya untuk sekali pakai. Masker kain jika hanya satu lapis bisa ditambahkan tisu..." sambungnya seraya membagi-bagikan masker medis kepada masyarakat. 

Alif melanjutkan, Odong-Odong Covid-19 hanya merupakan salah satu program KKN UGM Unit YO288.

Selebihnya, unit ini memiliki program di setiap kelurahan di Kecamatan Kraton, yakni Kelurahan Patehan, Kadipaten, dan Panembahan "Kami berfokus pada tiap-tiap kelurahan itu," imbuhnya. 

Baca juga: UGM Beri Penghargaan Pada 62 Insan UGM Berprestasi Tahun 2020

Ditanya tentang alasan menggunakan odong-odong, Alif menerangkan mereka memilih ikon yang sudah dikenal masyarakat di Kecamatan Kraton.

Sehingga mereka tidak perlu mengenalkan ikon baru kembali dan odong-odong justru dapat menarik perhatian masyarakat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved