Update Corona di DI Yogyakarta

FAKTA Terkait 18 Orang dalam 1 Keluarga di Kota Yogyakarta Terpapar Covid-19

Pada Jumat (13/11/2020) lalu, ditemukan 18 orang yang berasal dari satu keluarga di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, positif terpapar Covid-19.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Shutterstock
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Azka Ramadhan

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta kian merebak.

Pada Jumat (13/11/2020) lalu, ditemukan 18 orang yang berasal dari satu keluarga di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, positif terpapar Covid-19.

Bahkan, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia, satu dengan status positif Covid-19, kemudian satunya belum sempat menjalani swab.

Berikut fakta-fakta terkait 18 orang dalam satu keluarga di Kota Yogyakarta yang dinyatakan positif Covid-19 :

1. Kepala Keluarga adalah orang yang pertama kali terpapar Covid-19

Pada kisaran awal November silam, sang kepala keluarga diketahui lebih dahulu terpapar Covid-19.

Sang kepala keluarga meninggal dunia lima hari berselang.

Status positifnya tersebut, baru diketahui setelah meninggal dunia.

2. Kepala keluarga sering mengantarkan istri ke Pasar Beringharjo

Sang kapala keluarga tersebut ternyata diketahui sering mengantarkan istrinya berjualan makanan keliling di Pasar Beringharjo.

Karena itu, tak menutup kemungkinan akan dilakukan screening di pasar tradisional itu.

"Tapi, sekarang kita pastikan Pasar Beringharjo masih buka seperti biasa, kita masih coba menelusuri, dimana saja dia jualannya. Apakah jualan hanya di satu blok saja, atau di mana, kami belum bisa memastikan," terang Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

3. Hasil screening ke anggota keluarga yang lain

Setelah ada hasil positif dari kepala keluarga yang meninggal dunia, screening kemudian dilakukan pada anggota keluarga yang memiliki kontak erat.

Ternyata dalam satu rumah tersebut, terdapat 21 orang.

Dari hasil screening, sebanyak 18 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dari 18 orang yang terkonfirmasi positif dalam satu keluarga itu 16 diantaranya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Sementara dua orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

4. Ada anggota keluarga lain yang meninggal

Berdasar hasil screening, diketahui pula ada seorang anggota keluarga yang meninggal dunia karena penyakit jantung dan tidak menjalani swab test.

Dari hasil temuan Satgas, beberapa hari sebelum kepala keluarga meninggal, ada satu orang dari keluarga itu yang meninggal dunia.

Anggota keluarga itu berusia 63 tahun yang meninggal karena penyakit jantung.

5. Kasus ini belum bisa diklasifikasikan sebagai klaster

Heroe menegaskan, rentetan kasus ini belum bisa disebut sebagai klaster penularan baru, karena sebarannya masih sebatas di lingkup keluarga, atau dapat diartikan gelombang pertama.

Terlebih, potensi sebaran lainnya masih berusaha ditelusuri oleh Satgas.

"Belum klaster ya, karena masih satu keluarga. Kami juga belum tahu dari mana sumber penularannya, siapa yang bawa virusnya, kami belum mengetahui," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved