Bacaan Doa dan Dzikir yang Bisa Diamalkan Setiap Hari
Doa dan zikir di bawah ini memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Berdoa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah.
Sebagaimana Sabda Rasulullah saw "Doa itu ibadah" dan "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".
Berdzikir merupakan amalan yang disukai Rasulullah.
Rasulullah tidak pernah melewatkan dzikirnya setiap hari.
Inilah mengapa dzikir menjadi salah satu sunah rasul yang dianjurkan oleh umat muslim.
Dzikir dapat dilakukan kapanpun waktunya, akan tetapi terdapat waktu yang paling utama untuk berdzikir yaitu di waktu pagi dan petang.
Bacaan doa dan zikir yang bisa diamalkan setiap hari.
Doa dan zikir di bawah ini memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan.
Selain itu, ada doa yang selalu dipanjatkan Nabi Isa di waktu pagi hari.
Bisa dijadikan amalan sunnah untuk memulai hari, setiap hari.
Terlebih di waktu pagi hari, selain menentramkan dan memberi energi positif, berdzikir di pagi hari itu merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah agar menjadikan hari itu hari yang diberkahi.
Dalam kitab Ihya Ulumiddin, seperti dikutip dari bincangsyariah.com, Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Nabi Isa di waktu pagi hari adalah doa sebagai berikut;
اللَّهُمَّ إنِّي أَصْبَحْتُ لَا أَسْتَطِيْعُ دَفْعَ مَا أَكْرَهُ ، وَلَا أَمْلِكُ نَفْعَ مَا أَرْجُوْ ، وَأَصْبَحَ الْأَمْرُ بِيَدِ غَيْرِي ، وَأَصْبَحْتُ مُرْتَهَناً بِعَمَلِي فَلَا فَقِيْرَ أَفْقَرُ مِنِّي. اللَّهُمَّ لَا تُشْمِتْ بِي عَدُوِّي ، وَلَا تَسُؤْ بِي صَدِيْقِي ، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتِي فِي دِيْنِي ، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّي ، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيَّ مَنْ لَا يَرْحَمُنِي ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.
Arab latin: Allohumma inni ashabahtu la astathi’u daf’a ma akrohu wa la amliku naf’a ma arju wa ashbahal amru biyadi ghairi wa ashbahtu murtahanan bi a’amali fala faqiro afaqaru minni. Allohumma la tusymit bi ‘aduwwi wala tasu’ bi shodiqi wala taj’al mushibati fi dini wala taj’alid dunya akbaro hammi wala tusalith ‘alayya man la yarhamuni ya hayyu ya qoyyum.