IHSG Berhasil Ditutup Menguat Tipis, Saham Perbankan Banyak Dikoleksi Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 2,456 poin atau 0,045% di level 5.461,06, pada perdagangan Jumat (13/11/2020).
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebesar 2,456 poin atau 0,045% di level 5.461,06, pada perdagangan Jumat (13/11/2020).
IHSG berhasil ditutup menguat setelah melemah pada perdagangan hari kemarin.
Di sisi lain, pelaku pasar masih mencermati aktivitas ekonomi pasca rilis laporan keuangan beberapa emiten dalam negeri.
FAC Sekuritas Indonesia Yogyakarta, Aldio Mudasir mengatakan, penguatan dibarengi dengan masuknya dana investor di saham-saham pertambangan.
Baca juga: BPBD DIY : Covid-19 Masih Mengancam, Jangan Kendor dengan Kebiasaan Cuci Tangan
Baca juga: Kabupaten Magelang Masih Berada di Zona Oranye, Satgas Covid-19 Minta Jangan Lengah
"Kenaikan ditandai dengan indeks sektoral mining naik paling tinggi dibandingkan sektor lainnya, yaitu naik sebesar 0,78 persen," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Jumat (13/11/2020).
Sentimen berpengaruh juga datang dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia diramalkan kembali membukukan surplus sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada periode Oktober 2020.
Data tersebut akan dirilis pada 16 November 2020 yang akan datang.
Sedangkan, dari luar negeri, pasar masih akan mencermati hasil akhir dari pemilihan presiden Amerika Serikat.
Baca juga: MOHAMED Salah Positif Covid-19, Kesengsaraan Liverpool Berlanjut
Baca juga: Rencana Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Undang 10 Ribu Orang hingga Kabar Anies Baswedan Jadi Saksi
Sampai saat ini , hasil sementara Joe Biden masih tetap unggul dibandingkan lawannya Donald Trump.
Hasil pemilihan tersebut, secara garis besar akan mempengaruhi pergerakan pasar untuk ke depannya.
Adapun, saham yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing yaitu, Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) tercatat net foreign buy sebesar Rp 44,57 miliar.
Diikuti Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat net foreign buy sebesar Rp 27,15 miliar. (ndg)