Warga Lereng Merapi Kerap Dengar Suara Gemuruh, Tapi Tetap Beraktivitas Normal

Warga Dusun Gowok Sabrang, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang tinggal sekitar enam kilometer

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Rendika Ferri K
Warga Dusun Gowok Sabrang, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, masih beraktivitas normal, menggarap ladang dan kebunnya, Kamis (12/11/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga Dusun Gowok Sabrang, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang tinggal sekitar enam kilometer dari puncak Gunung Merapi kerap mendengar suara gemuruh.

Kendati demikian, warga masih beraktivitas secara normal, Kamis (12/11/2020), setelah ada peningkatan status Siaga (Level III) Gunung Merapi.

Warga juga belum mengungsi, tetapi tetap waspada dan mengikuti anjuran dari pemerintah dan BPBD Kabupaten Magelang.

"Kami tetap beraktivitas seperti biasa. Kemarin sore berturut-turut mendengar suara gemuruh dari Merapi,” kata salah seorang warga Dusun Gowok Sabrang, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Ninta Triwidayanti (24), saat menggarap kebunnya, Kamis (12/11/2020).

Suara gemuruh itu terkadang muncul dan sebagian warga mendengar suara tersebut.

Baca juga: Bawaslu Sleman Temukan 4 Akun yang Langgar Iklan Medsos

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kulon Progo: Penambahan 7 Kasus Baru Pada 12 November 2020

Terakhir suara gemuruh terdengar, Rabu (11/11/2020) malam dan Kamis (12/11/2020) pagi ini.

Warga pun bersiaga dan memantau kondisi gunung.

Meskipun ada suara-suara tersebut, warga tetap beraktivitas secara normal pada keesokan harinya.

Mereka berangkat ke kebun dan ladang yang berada di lereng Gunung Merapi, sembari memantau situasi.

“Tadi pagi, kami juga mendengar suara gemuruh. Namun, seperti biasa seperti ini. Warga tetap berkegiatan," kata Riyan, Kamis (12/11/2020).

Dirinya juga tetap pergi ke ladang dan menyirami tanaman di kebunnya.

Kepala Dusun Gowok Sabrang, Timbul Fatoni, membenarkan, suara gemuruh yang terjadi dan didengar oleh sebagian warga.

Ia mengatakan dusunnya adalah dusun tertinggi di Kecamatan Dukun dan berjarak enam kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Namun, meski ada suara gemuruh, warga selalu siaga. Warga beraktivitas secara normal. Suara gemuruh tersebut sudah biasa terdengar warga. 

“Ini dusun tertinggi, paling pojok Kabupaten Magelang. Untuk suara gemuruh sudah biasa terdengar kami dan untuk jarak itu kemarin sudah diukur itu kurang lebih 6 km. Ya dari kemarin juga terdengar, tadi malam juga iya. Tapi pagi juga ada gemuruh sedikit, tapi Alhamdulillah kami masih nyakin untuk aman karena kami juga langsung informasi dari BPBD,” katanya.

Baca juga: SELEKSI CPNS 2021 Segera Dibuka, Apa Saja Dokumen yang Harus Dipersiapkan?

Baca juga: Striker Muda PSS Sleman Antusias Kembali Latihan Bersama Timnas U-19 Indonesia

Dusun sudah melakukan berbagai persiapan penanggulangan bencana Merapi. Satgas dusun dibentuk terdiri dari beberapa sektor.

Desa bersaudara juga telah dihubungi. Desa penyangga dari Dusun Gowok Sabrang adalah Desa Tirtosari di Kecamatan Sawangan.

"Alhamdulillah kita sudah ada. Mou perjanjian sister village dengan Tirtosari. Insya Allah kami bukan ngungsi, tapi tilik sedulur di Tirtosari. Untuk persiapan segala sesuatunya, kami telah membuat satgas dusun terdiri dari berbagai sektor. Yang Insya Allah besok apabila terjadi apa-apa kita Insya Allah sudah siap," ujarnya.

"Gowok Sabrang telah komitmen taat pada BPBD. Apabila BPBD itu menyatakan kita harus ngungsi, kami akan siap ngungsi. Warga juga selalu siaga terhadap segala sesuatunya," tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kamis (12/11/2020), warga tetap beraktivitas secara normal.

Mereka berangkat ke ladang dan menggarap kebunnya.

Jumlah warga Dusun Gowok Sabrang sebanyak 213 KK atau 574 jiwa.

Warga ini sebagian besar berprofesi sebagai petani. (rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved