Berpotensi Cemari Air dan Tanah, DLHK DI Yogyakarta Imbau Warga Kurangi Penggunaan Plastik
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.
Kepala Seksi Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah, DLHK DIY, Jito mengatakan, banyaknya sampah plastik dapat membuat kerusakan lingkungan yang masif dan berkepanjangan.
"Sampah plastik tidak bisa membusuk berbeda dengan sampah organik lainnya. Bahkan, membutuhkan waktu ratusan agar bisa terurai. Tentu, jika jumlahnya tak terkendali bisa mempengaruhi lingkungan terutama, kualitas tanah dan air," jelasnya kepada Tribun Jogja, pada Jumat (06/11/2020).
Baca juga: Lansia di Nglipar Gunungkidul Diduga Terseret Arus Sungai Oya, Tim Gabungan Lakukan Pencarian
Baca juga: Lanjutan Kasus Kecelakaan Maut Jalan Magelang, Pengemudi Mobilio Jadi Tersangka
Padahal Surat Edaran Gubernur Nomor 490/17558 terkait pengolahan sampah sudah diterbitkan sejak 30 Desember 2019.
Di dalamnya, juga mengatur terkait penggunaan kantong plastik dengan membawa kantong belanja sendiri, membawa botol minum sendiri, anti-penggunaan styrofoam, anti-sedotan plastik, dan lain sebagainya sebagai tindakan untuk mengurangi sampah plastik.
Namun, nampaknya upaya pengurangan sampah plastik masih menemui kendala.
"Kalau kendala mungkin lebih ke budaya dan kesadaran masyarakat. Memang, sejauh ini belum ada sanksi yang diberikan terkait penggunaan plastik yang berlebihan,"ucapnya.
Baca juga: Syarat dan Cara Mendapatkan Tiket Perjalanan Kereta Api Gratis Bagi Tenaga Kesehatan dan Guru
Baca juga: Program Guru Kunjung Kota Yogyakarta Dialihkan Pada Konsultasi Terbatas di Sekolah
Sementara itu, pihaknya pun mengakui selama pandemi sosialisasi dan pelatihan untuk pengolahan sampah plastik masih sedikit dilakukan.
Karena dana untuk kegitatan tersebut, masih dialihkan untuk penanganan Covid19.
"Untuk saat ini memang sedikit berkurang untuk kegiatan yang mengajak masyarakat peduli penggunaan plastik. Namun, kami pastikan jika kondisi sudah kondusif, pelatihan dan sosialisasi akan digalakkan lagi," pungkasnya. (ndg).