Kpop

Mengenal Aespa, Girlgroup Baru yang Akan Didebutkan SM Entertainment 17 November Mendatang

Akhirnya yang ditunggu tunggu hadir juga. SM Entertainment secara resmi mendebutkan girl group yang banyak dibicarakan saat ini, Aespa

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
SM Entertainment
Aespa 

TRIBUNJOGJA.COM - Akhirnya yang ditunggu tunggu hadir juga. SM Entertainment secara resmi mendebutkan girl group yang banyak dibicarakan saat ini, Aespa.

Aespa adalah grup terbaru dari SM Entertainment yang semuanya adalah perempuan. Mereka adalah Karina, Winter, Ningning dan Giselle.

Keempatnya adalah jebolan SM Rookies yang sempat diperkenalkan SM beberapa tahun silam. SM Rookies merupakan cara SM untuk memperlihatkan trainee-trainee andalan mereka, termasuk di dalamnya grup Red Velvet dan NCT.

Aespa
Aespa (SM Entertainment)

Aespa beranggotakan dua member asal Korea yakni Winter dan Karina. Sementara Ninging berkewarganegaraan China. Sedangkan Giselle berasal dari Jepang, menjadi idol perempuan pertama yang didebutkan SM Entertainment dari negara tersebut.

Mereka semua menggunakan nama panggung. Diketahui, Karina memiliki nama asli Yoo Ji Min yang lahir tanggal 4 November 2020.

Kemudian, Giselle bernama asli Aeri Uchinaga, lahir 30 Oktober 2000. Sementara Winter adalah Kim Min Jeong yang lahir pada 30 Desember 2001.

Maknae atau anggota termuda dari band ini adalah Ning Yizhuo atau Ningning yang lagi 23 Oktober 2002.

Menurut SM, mereka akan debut pada 17 November dengan lagu 'Black Mamba' yang akan dirilis pada hari itu ukul 18.00 KST atau 16.00 WIB.

Belum banyak yang diketahui dari Aespa. SM Entertainment benar-benar akan memberikan kejutan di bulan November ini.

Winter
Winter (twitter.com/aespa_Official)

Menjelang debutnya, Karina sempat bergabung dengan Kai EXO untuk penampilan duet kejutan yang membuat penggemar tak sabar menantinya.

Pada tanggal 1 November, Hyundai Motors mengadakan showcase virtual pertamanya untuk Hyundai Tucson baru.

Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, Kai naik ke panggung virtual untuk pertunjukan tarian khusus yang memperkenalkan kendaraan tersebut.

Namun, Kai tidak sendiri, ia bergabung dengan rekan satu labelnya Karina Aespa.

Selain memamerkan keterampilan menarinya dalam pertunjukan khusus, Karina juga memamerkan keterampilan aktingnya saat ia dan Kai memerankan kisah pertemuan dua karakter baik di dunia nyata maupun di dimensi lain.

Menariknya, cerita tersebut tampaknya terkait dengan konsep Aespa yang memiliki anggota dunia nyata dan anggota avatar yang ada di dunia maya.

Debut Aespa ini tak lepas dari inovasi yang disebutkan Lee Soo Man, pendiri SM Entertainment beberapa waktu lalu di Forum Industri Budaya Dunia.

Karina
Karina (twitter.com/aespa_Official)

Menurutnya, industri entertainment kini mulai merambah dunia maya. Tidak hanya sekadar pemberitaan berbasis daring, tapi juga konser dan meet and greet.

Pandemi virus corona memaksa dunia hiburan untuk segera berubah dari ranah konvensional menjadi lebih canggih.

Setelah proyek konser boy band Super M ‘Beyond Live’ pada bulan April 2020, SM bekerja sama dengan JYP Entertainment untuk meluncurkan perusahaan gabungan yang mengkhususkan diri dalam format pertunjukan online.

Dari sinilah keduanya berinovasi menggunakan teknologi seperti augmented reality (AR) yang memungkinkan artis dan penonton untuk berinteraksi dalam waktu sebenarnya.

Lee Soo Man mengatakan, meski konser online pertama kali dirancang untuk mengatasi peringatan dari virus yang menular, ternyata itu efektif untuk meningkatkan pertunjukan dan mendiversifikasi keterlibatan dengan penggemar.

Ningning
Ningning (SM Entertainment)

"Ini lebih dari sekadar menyiarkan pertunjukan offline secara online. Sebaliknya ini dapat dilihat sebagai bentuk konser baru yang dioptimalkan secara online, memungkinkan interaksi waktu nyata dengan pemirsa, dimungkinkan dengan teknologi AR terbaru dan sistem koneksi video multi-titik," ujar Lee Soo Man dalam pidato utamanya di Forum Industri Budaya Dunia yang disiarkan secara online.

Lee Soo Man mengatakan format virtual memungkinkan musisi dan perusahaan musik melampaui batas spasial dan waktu yang menyertai konser tradisional.

"Selama konser offline, karena akses terbatas ke peralatan serta kendala spasial dan fisik, suasana panggung tidak dapat diubah secara instan. Di 'Beyond Live', tidak ada batasan seperti itu, dan dimungkinkan untuk mengarahkan panggung dengan bebas," ujarnya.

"Meskipun itu diadakan secara online, daripada merasa terpisah, mereka merasakan kebersamaan yang sama seperti yang mereka lakukan saat offline," tambahnya.

Ia juga menggambarkan bagaimana ratusan layar jika menampilkan seluruh penggemar dari seluruh dunia untuk menikmati pertunjukan bersama.

Giselle
Giselle (SM Entertainment)

Salah satunya, konser SuperM yang digelar pada pukul 15.00 di Korea Selatan.

Itu bukan waktu yang biasa untuk konser, bahkan penggemar di Los Angeles dapat bergabung untuk menonton konser meski ada perbedaan waktu.

Sementara itu, ia memproyeksikan industri hiburan akan tumbuh lebih lanjut di saat pandemi, lantaran orang-orang harus tinggal di rumah demi menjaga jarak.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved