Liga Inggris
MANCHESTER UNITED: Pochettino di Antara Sir Alex Ferguson dan Solskjaer
Pelatih asal Argentina itu tidak diragukan lagi akan meningkatkan spekulasi yang mengaitkannya sebagai pengganti Ole Gunnar Solskjaer
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Sir Alex Ferguson dikabarkan ingin Manchester United merekrut Mauricio Pochettino alih-alih Ole Gunnar Solskjaer pada 2018.
Jose Mourinho dipecat oleh Manchester United pada tahun 2018 dan klub Old Trafford awalnya membawa Ole Gunnar Solskjaer untuk sementara waktu untuk menstabilkan tim.
Saat itu Setan Merah baru saja berpisah dengan Jose Mourinho, dan sedang dalam kondisi gejolak kecil.
Solskjaer didatangkan sebagai pelatih sementara, ditugasi untuk memperbaiki kapal yang hampir karam.
Dia melakukan hal itu dan kemudian beberapa, meyakinkan Ed Woodward dan dewan direksi Manchester United bahwa dia adalah kandidat yang tepat untuk terus membawa klub ke depan.
Solskjaer kemudian dikontrak secara permanen, dan hingga hari ini memiliki ikatan yang sangat kuat dengan Ferguson.
Namun menurut Daily Mail, pada saat penunjukan, Ferguson sebenarnya ingin melihat Pochettino di tampuk pimpinan kepelatihan.
Alasan untuk ini adalah karena dia percaya pemain Argentina itu adalah yang terbaik dalam bisnisnya pada saat itu, dan ingin Manchester United hanya merekrut pelatih elite.
Ole bakal dipecat?

Roy Keane memperkirakan Ole Gunnar Solskjaer akan kehilangan pekerjaannya di Manchester United setelah kekalahan kandang ketiga musim ini.
Manchester United dikalahkan di Old Trafford setelah Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol dari titik penalti untuk Arsenal menyusul pelanggaran Paul Pogba terhadap Hector Bellerin
Hal itu dipicu performa mengejutkan dari Setan Merah di Liga Premier Inggris yang saat ini berada di urutan ke-15 dalam klasemen sementara, atau hanya tiga tingkat zona degradasi.
Paul Pogba melanggar Hector Bellerin di dalam kotak untuk memungkinkan Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol dari titik penalti.
Itu adalah satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut sementara tim tuan rumah jarang mengancam Bernd Leno.
Kedua belah pihak memiliki ambisi pinggiran untuk menantang gelar Liga Premier Inggris tetapi Mikel Arteta ternyata lebih baik dengan raihan tiga poin laga tandang.