Kabupaten Sleman

BPBD Sleman Buat Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Sesuai Prokes, Kapasitas Barak Pengungsian Dibatasi

BPBD Sleman Buat Mitigasi Bencana Erupsi Merapi Sesuai Prokes, Kapasitas Barak Pengungsian Dibatasi

Tribunjogja/ Setya Krisna Sumargo
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mempersiapkan mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi sesuai protokol pencegahan COVID-19.

Kasi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono mengatakan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan tetap harus dilaksanakan.

Untuk itu pihaknya akan menambah fasilitas cuci tangan di barak pengungsian.

Tak hanya itu, pihaknya juga tetap menerapkan jaga jarak. Dengan demikian jumlah pengungsi yang ada di barak pengungsian nantinya juga dibatasi.

Ada 12 barak pengungsian yang saat ini dikelola BPBD Sleman. Kapasitas masing-masing barak adalah 300 orang.

Namun dengan adanya pandemi COVID-19, pengungsi yang menempati barak maksimal 100 orang.

"Terkait pandemi, kami sudah memperbaharuai rencana kontijensi. Kami masukkan protokol kesehatan. Kapasitas barak pengungsian dibatasi 25 persen saja, supaya bisa menerapkan jaga jarak.

Kami akan buat sekat-sekat, konsepnya per keluarga. Sehingga tidak banyak pengungsi di sana (barak),"katanya, Senin (2/11/2020).

Baca juga: BREAKING NEWS: Terdengar Dua Kali Suara Guguran Gunung Merapi, Potensi Luncuran Awan Panas

Baca juga: Kisah Biji Kopi Babadan Lereng Barat Gunung Merapi

Dengan adanya pembatasan jarak tersebut, pihaknya harus memetakan tempat lain yang memungkinkan yang bisa dimanfaatkan sebagai barak pengungsian.

Pihaknya sudah menghubungi desa-desa, terutama desa yang memiliki barak pengungsian desa. Termasuk pemanfaatan balai desa sebagai lokasi pengungsian.

"Di barak kan biasanya halamannya luas, bisa kami dirikan tenda untuk pengungsian. Sekarang kami mencari lokasi yang mampu menampung pengungsi, balai desa akhirnya juga akan dipakai,"sambungnya. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved