Penanganan Covid
Pulihkan Pariwisata, Dispar Gunungkidul Luncurkan 'Gebyar Tayub'
Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menginisiasi Gerakan Bersama Masyarakat Wisata Guyub (Gebyar Tayub)
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menginisiasi Gerakan Bersama Masyarakat Wisata Guyub (Gebyar Tayub) pada Selasa (27/10/2020).
Peluncurannya dilakukan di Geosite Ngingrong, Kalurahan Mulo, Wonosari.
Kepala Dispar Gunungkidul Asti Wijayanti menjelaskan Gebyar Tayub sebagai strategi dan inovasi untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.
"Meski sudah ada upaya Uji Coba Pembukaan Wisata Terbatas, tingkat kunjungan masih belum kembali normal seperti saat sebelum pandemi," kata Asti.
Implementasi Gebyar Tayub dilakukan dalam bentuk strategi penguatan pemasaran pariwisata. Caranya dengan menawarkan paket wisata lokal yang dikemas secara profesional dan terjangkau.
Asti mengatakan sasaran dari strategi ini kebanyakan wisatawan lokal.
Antara lain dari instansi, BUMN, BUMD, swasta, sekolah, serta komunitas masyarakat di dalam dan luar Kabupaten Gunungkidul.
"Kami harap strategi ini bisa menciptakan promosi pariwisata Gunungkidul yang efektif, efisien dan berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: Dongkrak Perekonomian, Wawali Kota Yogya Dorong ASN Berbelanja di Long Weekend Akhir Pekan Ini
Baca juga: Personel Jogoboro Masih Temukan Wisatawan Ngeyel Tak Patuhi Protokol Kesehatan di Malioboro
Sebelum peluncuran, Dispar Gunungkidul telah membentuk struktur organisasi untuk Gebyar Tayub.
Struktur ini terbagi atas tiga unsur, yaitu penasihat, pelaksana, dan pendukung.
Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda) dan OPD terkait akan bertindak sebagai penasihat.
Pelaksanaannya diserahkan pada asosiasi pelaku usaha jasa pariwisata seperti Gunungkidul Tour & Travel Community, PHRI, HPI, dan PPJI.
"Nanti yang bertindak sebagai pendukung adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Desa Wisata yang terbagi dalam bidang destinasi, kelembagaan, dan pemasaran," jelas Asti.
Bupati Gunungkidul Badingah menghadiri langsung acara peluncuran Gebyar Tayub.
Lantaran gerakan ini bertujuan untuk memulihkan sektor wisata, ia menyatakan mendukung penuh program tersebut.
Badingah mengatakan paket wisata Gebyar Tayub akan semakin mengangkat nama destinasi alam di Gunungkidul yang sudah terkenal sebelumnya. Selain itu, diproyeksikan akan ada dampak ganda (multiplier effect) dari program ini.
"Sisi edukasi, heritage (warisan), UMKM, dan potensi sosial budaya masyarakat akan bisa semakin dikenal dengan cara yang menarik," katanya.
Badingah meminta agar program ini segera disosialisasikan ke masyarakat sasaran agar terwujud sesuai rencana. Namun tanpa melupakan pentingnya protokol kesehatan sebagai bagian dari Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). (Tribunjogja/Alexander Ermando)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:
- Wajib Memakai masker
- Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib Mencuci tangan dengan sabun