Daerah Istimewa Yogyakarta Bangun Jalan Baru Sleman Menuju Gunungkidul
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk jalan baru ruas Prambanan-Tawangalang hubungkan dua kabupaten Sleman dan Gunungkidul
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
Melihat fungsi jalan yang menunjang ekonomi pariwisata dua Kabupaten di DIY, Bambang optimis jalan sepanjang 28 Kilometer secara keseluruhan tersebut dapat naik kelas menjadi jalan nasional.
Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat turut andil dalam pembangunan jalan tersebut.
"Jadi bukan hanya dari danais saja. Harapannya pemerintah pusat juga ikut membantu, mengingat anggarannya sangat tinggi. Dan itu kan sangat dimungkinkan menjadi jalan nasional," tegasnya.
Dalam rencananya, jalan Prambanan-Tawangalang itu sendiri dibangun untuk keperluan jalan provinsi.
Secara fungsi, menurut Bambang dapat mengurai kemacetan dan menyingkat waktu tempuh.
Pasalnya, jalur Yogyakarta-Wonosari via Piyungan-Patuk menurut dia sudah terlalu overload dan ketika hari libur selalu alami peningkatan volume kendaraan.
"Makanya kami mencoba membuat jalur baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan akses. Karena jalur Yogyakarta-Wonosari saat ini sudah sangat padat," imbuhnya.
Selain itu, adanya jalan baru tersebut menurut Bambang memudahkan warga Gunungkidul atau sebaliknya, karena jalan tersebut menjadi simpul dari tol Yogyakarta-Solo.
"Kami tahu Gunungkidul tidak ada pembanguan tol. Ya lewat jalur ini lah sebenarnya simpul dari tol Yogyakarta-Solo. Karena begitu ketemu exit tol, wisatawan bisa langsung masuk melalui jalur Prambanan-Tawangalang inu," tegas dia.
Jalur Prambanan-Tawangalang sendiri memang melintasi beberapa obyek wisata antara lain Candi Prambanan, Ratu Boko, Tebing Breksi, Candi Ngijo, Gunung Merapi Purbo, dan beberapa obyek wisata lainnya.
Kendala pembebasan lahan saat ini, menurut Bambang masih terganjal pada pemindahan dua situs yakni situs Gupolo dan Watu Kandang.
Sejauh ini tahap pembebasan akan dilakukan per segmen antara lain, segmen pertama yakni di Prambanan-Dusun Klangkapan, dan segmen kedua Klangkapan-Gayamharjo.
Masih kata Bambang, untuk realisasi pembebasan lahan persegmen akan dilakukan di tahun 2021. Dan untuk pembanguan fisiknya akan dijadwalkan 2022-2023.
"Kalau yang di Gunungkidul itu kan pembebasan lahan sudah dibebaskan oleh pemkab setempat. Harapannya 2023 pembangunan fisik di Gunungkidul semuanya sudah selesai," pungkasnya. ( Tribunjogja.com | Miftahul Huda)