Yogyakarta

Pemda DI Yogyakarta Jadikan Laut Selatan Sebagai Halaman Muka pada 2021

Pemda DIY akan melakukan upaya perubahan mindset masyarakat desa, yang dulunya panjer kehidupannya ke Utara, ke depan akan mengarah ke selatan.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki keindahan bentang laut Selatan yang eksotis.

Meski sebagian masyarakat mengaitkan dengan hal mistis, namun untuk pemerintah DIY justru memandang pantai Selatan sebagai potensi baik dari segi yang terlihat maupun yang tak terlihat.

Sehingga, hal itu nampak sejalan dengan visi misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamangku Buwono X di tahun 2017-2022 yang menyebut Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Jogja.

"Jadi tidak heran jika ngarso dalem menyebut laut Selatan sebagai halaman muka DIY," kata Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho dalam bincang podcast Paniradya DIY Rembag Kaistinewaan, belum lama ini.

Baca juga: Sumbu Filosofis Yogyakarta Hingga Garis Imajiner Merapi dan Laut Kidul

Aris melanjutkan, dalam hal ini dirinya menjelaskan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Paniradya Pati dalam mengawal visi misi gubernur DIY yang kali ini berpindah haluan menghadap ke pantai Selatan.

Dalam prosesnya, Paniradya Pati menjadi satu di antara tim penggunaan anggaran pada perwujudan visi dan misi Gubernur DIY di tahun 2017-2022 ke depan.

"Apakah laut Selatan termasuk yang diurus? Tentu kalau bicara visi misi jelas harus ada tindakan dari seluruh OPD. Tapi seluruh perencanaan anggaran harus melalui paniradya," terang dia.

Sebagaimana diketahui ada 19 titik berpotensi untuk dijadikan pangkalan pendaratan ikan (PPI) di sepanjang laut Selatan.

Aris menegaskan, setelah berkoordinasi dengan beberapa SKPD, ditemukan dua pelabuhan yang masuk kriteria dan mudah untuk dilakukan pembangunan.

Titik pendaratan pertama yakni pelabuhan di ujung Barat DIY yakni pelabuhan Tanjung Adikerto, dan pelabuhan Gesing, Girikerto, Gunungkidul.

Namun, untuk pembangunan di Tanjung Adikerto, untuk penganggarannya sudah diserahkan melalui program Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga: Tahapan Pembangunan Pelabuhan Gesing Masuk Lelang Master Plan

"Yang Tanjung Adikerto itu sudah mengarah ke KPBU. Sudah lah tidak usah disentuh dengan Danais. Tapi dari 17 titik tersisa, untuk pelabuhan Gesing ini harus jadi," sambung Aris.

Karena dari total pelabuhan yang kini beroperasi di DIY, di Gesing ini lah dianggap potensial dan hampir tidak memiliki celah yang sulit dalam pembangunan.

"Karena bicara pelabuhan Sadeng memiliki kelemahan yakni kalau pasang, sulit kapal akan masuk. Sedangkan utuk pelabuhan Glagah sedimentasinya terlalu tinggi. Nah, Gesing ini menjadi ideal," terang Aris.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved