Gunungkidul
Pembeli Angkringan Tewas Tertabrak Truk di Ngawen, Gunungkidul
Kecelakaan lalu lintas tunggal dilaporkan terjadi di Tanjakan Bundelan, Ngawen, Gunungkidul pada Sabtu (17/10/2020).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tunggal dilaporkan terjadi di Tanjakan Bundelan, Pedukuhan Kaloran, Kalurahan Tancep, Ngawen, Gunungkidul pada Sabtu (17/10/2020).
Satu orang dilaporkan tewas akibat peristiwa ini.
Saat dikonfirmasi, Kanit Lantas Polres Gunungkidul Iptu Soni Yuniawan mengatakan laka tersebut melibatkan sebuah truk bermuatan pupuk organik, yang dikendarai Suherman (40).
"Truk bernopol DK 8631 B tersebut menabrak angkringan di pinggir jalan Tanjakan Bundelan, sebelum akhirnya jatuh ke jurang," ungkap Soni dihubungi pada Minggu (18/10/2020).
Berdasarkan keterangan saksi mata, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB kemarin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Beruntun Tewaskan 1 Orang di Playen Gunungkidul, Ini Kronologinya
Truk tersebut melaju dari arah Gunungkidul menuju arah Bayat, Klaten.
Saat itu truk menuruni jalur Tanjakan Bundelan yang curam.
Saat menuruni jalur tersebut, Suherman diduga tak bisa mengendalikan kendaraannya.
Ia pun lantas membanting setir ke kanan dan sempat menabrak sebuah sepeda motor.
Namun truk masih melaju lantaran muatan yang cukup berat.
"Truk lantas menabrak angkringan yang ada seorang pembeli di dalamnya, hingga akhirnya terjun ke jurang sedalam 10 meter," jelas Soni.
Peristiwa tersebut rupanya langsung menarik perhatian warga sekitar.
Proses evakuasi dan pertolongan pun langsung dilakukan pada para korban.
Soni mengatakan ada 5 korban dari laka tersebut.
4 korban, termasuk Suherman mengalami luka-luka lecet.
Baca juga: 5 Aturan Mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul Selama Pandemi
Begitu pula dengan pemilik angkringan, Suprayitno (46) dan anaknya yang masih berumur 5 tahun.
Namun Supardi (45), pembeli Angkringan mengalami luka yang cukup serius.
"Supardi sempat dilarikan ke rumah sakit, namun setelah ditangani tim medis ia dinyatakan meninggal dunia," kata Soni.
Berdasarkan penyelidikan awal, truk yang dikendarai Suherman diduga mengalami rem blong.
Hal itulah yang menyebabkan dirinya tak bisa menguasai laju kendaraan saat menuruni jalur Bundelan.
Selain itu, Suherman juga diduga tidak memahami medan jalan.
Soni mengatakan Tanjakan Bundelan memang terkenal curam dan belokannya tajam, sehingga kendaraan harus dipastikan dalam kondisi baik saat melintas.
"Pengguna jalan harus ekstra hati-hati dan waspada saat melintasi jalur Tanjakan Bundelan ini," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)