KKB Papua Semakin Brutal, DPR Usul Pemerintah Tambah Pasukan Organik di Intan Jaya
KKB Papua Semakin Brutal, DPR Usul Pemerintah Tambah Pasukan Organik di Intan Jaya
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Intensitas teror yang dilakukan KKB di wilayah Papua membuat DPR bereaksi.
Untuk mencegah terulangnya kebrutalan KKB di Papua, DPR berupaya untuk menambah pasukan organik di Kabupaten Intan Jaya.
Upaya menambah pasukan di Intan Jaya ini tak lepas dari meningkatnya intensitas gangguan keamanan yang dilakukan KKB di wilayah tersebut.
Dalam sepuluh bulan terakhir, setidaknya ada 22 aksi penembakan yang menyebabkan tiga warga serta dua anggota TNI AD meninggal dan delapan orang luka-luka.
KKB Papua yang berada di Intan Jaya berjumlah sekitar 50 orang dan memiliki 17 pucuk senjata api yang dirampas dari aparat keamanan.
Menindaklanjuti hal itu, Komisi I DPR mengupayakan penguatan aparat keamanan organik di daerah rawan konflik keamanan di Papua.
Hal ini disampaikan anggota Komisi I DPR, Yan Permenas Mandenas, saat ditemui di Jayapura, Papua, Rabu (14/10/2020).
Yan mengatakan, dari hasil analisisnya selama pertemuan dengan pihak TNI dan Polri di Papua, terdapat dua penyebab daerah seperti Intan Jaya rawan gangguan keamanan.
Penyebabnya yakni minimnya jumlah personel aparat keamanan dan kondisi geografis yang sulit.
Ia mengungkapkan, jumlah anggota TNI dan Polri organik di sejumlah daerah rawan konflik di Papua rata-rata belum mencapai angka 50 persen dari angka ideal.
Misalnya jumlah personel Polda Papua hingga semester satu tahun 2020 mencapai 11.646 personel.
Padahal, jumlah personel yang ideal untuk seluruh wilayah Papua mencapai 23.069 personel.
Artinya, Polda Papua masih membutuhkan 11.423 personel.
”KKB Papua memanfaatkan minimnya jumlah personel dan kemampuan penguasaan kondisi medan yang sulit untuk melancarkan aksinya menyerang warga sipil dan aparat keamanan,” kata Yan.
Yan menuturkan, Komisi I DPR bersama kementerian terkait akan mengupayakan peningkatan jumlah personel organik untuk mengurangi gangguan keamanan yang terus terjadi di Papua.