Travel
Unik, Mangkuk Mi Ayam di Magelang Terbuat dari Bakso
Mi ayam dengan mangkuk bakso tersebut dijual di Warung Mie Ayam Bang Poel yang berada di Dusun Karangjati, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ada mi ayam yang cara penyajiannya unik dan berbeda dari biasanya di Kabupaten Magelang.
Mi ayam disajikan di dalam wadah mangkuk yang terbuat dari bakso.
Masyarakat pun berdatangan untuk mencicipi mie ayam yang tak biasa itu.
Mi ayam dengan mangkuk bakso tersebut dijual di Warung Mie Ayam Bang Poel yang berada di Dusun Karangjati, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Tepatnya di Jalan Raya Borobudur-Tempuran. Pemiliknya, Saifulloh (40) atau akrab dipanggil Ipoel, terpikir untuk membuat mi ayam tapi mie ayam yang unik.

Atas saran adiknya, tercetuslah ide untuk membuat mi ayam mangkuk bakso ini.
Keluarga diundang untuk mencicipi. Ternyata, kakak dari Ipoel mengunggah mi ayam itu di media sosial.
Responnya sangat bagus. Pembeli pun berdatangan untuk mencicipi mi ayam buatannya itu.
"Setelah mencoba-coba dan membuka dari internet, jadilah mi ayam ini. Keluarga pertama mencicipi. Mbak saya yang pertama memposting di Facebook, apalagi di sekitaran sana rata-rata suka kuliner,” ujar Ipoel, Rabu (7/10/2020).
Ipoel membuat mangkuk yang terbuat dari bakso itu dengan cetakan. Adonan bakso dicetak dengan menggunakan mangkuk dan direbus ke dalam air mendidih.
Setelah jadi, mangkuk bakso direbus kembali, sehingga jadilah mangkuk bakso. Selanjutnya mi ayam disajikan di atasnya.

Sebenarnya, Ipoel telah berjualan mi ayam ini sejak sebelum bulan ramadan kemarin. Mi ayam mangkuk bakso baru dua minggu ini dibikinnya.
Seporsi mie ayam mangkuk bakso dihargai Rp 14ribu, kemudian bakso mangkuk bakso Rp 15ribu, mi ayam biasa Rp 7ribu, mi ayam bakso Rp 12ribu dan bakso mercon Rp 8ribu.
“Kalau buka mi ayam ini sebelum puasa tahun ini. Kalau yang mi ayam mangkuk bakso baru dua minggu ini,” kata mantan buruh pabrik lapis tersebut.