Uji Kompetensi Skema Pengemudi Angkutan Orang Digelar di Museum Gunung Merapi Sleman

Museum Gunung Merapi di Pakem menjadi lokasi uji kompetensi bagi para driver yang selama ini memberikan layanan pada wisatawan.

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Uji Kompetensi skema Pengemudi Angkutan Orang di Museum Gunung Merapi, Pakem, Sleman, Rabu (7/10/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lembaga Sertifikasi Profesi Transportasi Global Indonesia (LSP-TGI) bersama Lembaga Sertifikasi Profesi Otomotif Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta, memprakarsai Uji Kompetensi skema Pengemudi Angkutan Orang, Rabu (7/10/2020).

Sebanyak 60 orang driver jeep lava tour Merapi dan pengemudi angkutan pariwisata di DIY pun ambil bagian dalam ujian tersebut.

Para pengemudi menjalani uji kompetensi sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem pariwisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan.

Para pengemudi mendapatkan subsidi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) secara gratis dalam Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK).

Direktur Utama LSP-TGI, Djajadi Surahman, menyebut kegiatan uji kompetensi diikuti 60 peserta yang dibagi dalam tiga hari penyelenggaraan.

Museum Gunung Merapi di Pakem menjadi lokasi uji kompetensi bagi para driver yang selama ini memberikan layanan pada wisatawan.

“Saat ini baru 60 driver saja, namun ke depan seluruh pengemudi angkutan orang dan barang akan dilakukan uji kompetensi sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 171 Tahun 2019 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Transportasi dan Pergudangan Golongan Pokok Angkutan Darat dan Angkutan Melalui Saluran Pipa Bidang Mengemudi Angkutan Bermotor mengacu pada SKKNI Nomor 269 Tahun 2014,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Para driver mengikuti pengujian berupa materi tertulis pengisian perangkat asesmen dan dilakukan uji teori tentang pengetahuan pengemudi.

Kemudian para peserta juga melaksanakan praktik di TUK menggunakan mobil jeep dengan teknik maju, belok kanan, belok kiri, mundur, manuver dan mengelilingi jalan menuju arah kawah gunung merapi sesuai dengan rute yang ditempuh saat melakukan praktek.

“Ini sangat penting, terutama untuk menunjang keamanan serta kenyataman wisatawan. Driver harus mengetahui betul teori dan praktiknya. Sertifikasi ini juga diakui di tingkat internasional sehingga harapannya membawa manfaat bagi pengemudi maupun penumpang,” imbuhnya.

Seorang penguji, Sujiyanto, mengatakan sertifikasi yang didapatkan mendapat pengakuan dari 12 negara di Asia Tenggara.

“Ini sangat penting karena pengemudinya kompeten, penumpang dan wisatawan yang datang juga aman dan nyaman karena diakui 12 negara di Asean,” paparnya.  (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved