PKH Program Strategis Pemerintah Kurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
Selama ini PKH menjadi program pemerintah yang dirasa sangat strategis dalam menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial
TRIBUNJOGJA.COM - “Target kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2020 antara lain graduasi 1 juta KPM, pencegahan stanting dan Gizi buruk, bersinergi dengan program Keluarga Berencana, validasi pada daerah terdepan terluar dan terpencil, sinergi KPM berdikari melalui KUR atau kredit mikro dan akan berlanjut di tahun 2021,” demikian disampaikan Restu Hapsari, Tim Teknis Menteri Sosial RI saat memberikan penguatan pada para pendamping PKH peserta Diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteran Sosial Yogyakarta, Senin (5/10/2020)
Menurut Restu, selama ini PKH menjadi program pemerintah yang dirasa sangat strategis dalam menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial. Karena tujuan PKH adalah meningkatkan taraf hidup KPM, mengurangi beban hidup KPM, dan mengubah perilaku KPM.
"PKH menjadi lebih strategis lagi dengan adanya program kewirausahaan bagi KPM graduasi mandiri," jelas Restu dalam rilis yang diterima tribunjogja.com.
Untuk itu, seorang pendamping PKH harus memiliki motivasi pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan sosial. Pendamping PKH juga harus memahami tugas fungsinya, mengetahui tujuan dan target program PKH.
"Selanjutnya di lapangan pendamping PKH harus menguasai mdul Family Development Session (FDS) /Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)," jelas Restu.
Menurutnya seorang pendamping juga harus kritis analitis dan solutif bila terdapat suatu masalah, memiliki ketrampilan mentoring, paham bagaimana public speaking yang baik saat bertemu KPM.
Terakhir seorang pendamping harus memiliki passion yakni mencintai dan menjiwai “pengabdian sebagai pendamping PKH. Tutup nya.
Selain mendapatkan penguatan dari Tim Teknis Menteri Sosial, Peserta Diklat FDSdi BBPPKS Yogyakarta juga mendapatkan arahan dari Kepala BBPPKS Yogyakarta, Murhardjani.
Kepala Balai mengingatkan para pendamping untuk menciptakan metode yang menyenangkan dan kreatif saat mendampingi KPM.
"Beragamnya latar belakang KPM yang beragam, terutama usia KPM yang rata rata diatas usia para pendamping tentu bukan hal yang mudah bagi para pendamping di lapangan," jelas Murhardjani.
Pendamping bertugas mengubah perilaku KPM agar menjadi lebih baik kedepan nya. Seperti membuka akses terhadap Bantuan Program Sosial Kewirausahaan (Prokus) yang kedepan ditujukan untuk para KPM Graduasi mandiri yang membutuhkan bantuan baik modal maupun pelatihan. (*)
