Pendidikan

SLB Telah Siapkan Kurikulum Darurat Pandemi Satu Tahun ke Depan

Hal itu dilakukan menyusul terbitnya arahan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY sejak awal tahun ajaran 2020-2021 bagi SLB.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio
SLB Negeri 1 Bantul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Pemerintah DIY hingga saat ini masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah-sekolah.

Dalam rancangan pemerintah, sekolah luar biasa (SLB) termasuk jenjang yang paling terakhir akan melaksanakan pembelajaran tatap muka, yakni setelah perguruan tinggi, SMA/SMK dan sederajat, SMP dan sederajat, serta SD dan sederajat.

Dengan kondisi demikian, Kepala SLB Negeri (SLBN) 1 Bantul, Sri Muji Rahayu mengaku pihaknya telah menyiapkan kurikulum pembelajaran dalam situasi pandemi untuk satu tahun pelajaran penuh, yakni hingga Juni 2021.

Hal itu dilakukan menyusul terbitnya arahan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY sejak awal tahun ajaran 2020-2021 bagi SLB.

SLB Negeri 1 Bantul Mengaku Siap Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Kapan Pun

“Sejak (awal) tahun ajaran kami diarahkan untuk membuat kurikulum satu tahun ke depan. Karena kita juga belum tahu pandemi berakhir kapan. Kurikulum kami sudah mengacu ke pandemi sampai Juni 2021,” ujar Sri saat dihubungi Tribunjogja.com, Jumat (2/10/2020).

Ia menerangkan, beberapa hal yang diatur dalam kurikulum tersebut di antaranya bagaimana proses pembelajaran selama pandemi dan materi kurikulum yang berbeda dengan ketika tatap muka.

“Materi yang lebih ke fungsional yaitu bagaimana anak tetap sehat, tetap bahagia dan orang tua bisa berkolaborasi dengan kami agar anak tetap sehat dan bahagia,” tuturnya.

Ia menambahkan, semisal turun instruksi bagi SLB untuk melakukan pembelajaran tatap muka sebelum Juni 2021, maka pihaknya lebih mudah untuk mengadakan perubahan kurikulum.

“Misalnya Januari sudah tatap muka, kami mengadakan perubahan kurikulum yang kami sudah biasa, sudah ada dokumennya, jadi enggak masalah,” tandas Sri.

Kesehatan Siswa ABK Dinilai Rentan, SLB Negeri 1 Bantul Belum Berani Buka Layanan Terapi

Terpisah, Kepala SLBN 2 Yogyakarta, Tunzinah menyatakan hal senada. “Kami sudah buat kurikulum sampai dua semester ke depan. Gampang kalau situasinya nanti masih seperti ini, kalau tiba-tiba menjadi tatap muka juga lebih gampang perubahannya hanya sedikit dari pembelajaran kami biasa,” tuturnya.

Ia pun mengungkapkan hal tersebut merupakan inisiatif dari Disdikpora DIY.

“Karena kami (SLB) terakhir masuk, sama dengan PAUD,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY, Bakhtiar Nurhidayat pun menyampaikan hal yang sama terkait kurikulum pembelajaran di SLB. Hal itu dimaksudkan agar guru memiliki konsep dan cara yang jelas terkait penyelenggaraan PJJ bagi siswa SLB.

“Buat langsung satu tahun pelajaran dikondisikan dalam masa pandemi, karena masuknya juga kan paling belakang. Sehingga guru lebih jelas menyiapkan model kunjungan, konsultasi dengan orang tua, dan pembelajaran jarak jauhnya,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved