Jangan Sembarangan Mencabut Rambut Kemaluan, Ini 5 Risiko dan Tips Membersihkan yang Aman

Beberapa kasus IMS yang berkaitan dengan perawatan rambut kemaluan di antaranya klamidia, herpes, HIV, human papillomavirus (HPV),

Editor: Rina Eviana
Barabasa
Ilustrasi 

Tribunjogja.com - Sebagian orang suka mencabut atau mencukur rambut kemaluan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang mencabut rambut kemaluan.

Beberapa di antaranya adalah karena faktor kenyamanan, meningkatkan sensasi saat berhubungan intim, hingga keinginan pasangan.

Apapun alasannya, mencabut rambut kemaluan ternyata memiliki beberapa risiko, di antaranya:

Ilustrasi
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto)

1. Cedera

Dilansir Healthline, cedera ketika melakukan perawatan kemaluan sangat umum terjadi. Sebuah studi tahun 2017 dilakukan berbasis data dari survei perwakilan nasional Amerika Serikat pada 2013.

Data tersebut melaporkan bahwa 25,6 persen orang mengalami cedera selama atau setelah pencabutan rambut kemaluan. Dalam studi tersebut, luka dianggap sebagai cedera yang paling sering dilaporkan.

Di samping itu, sejumlah orang yang memangkas rambut kemaluan juga mengalami luka bakar dan ruam. Dalam kasus yang sangat jarang, cedera ini bahkan membutuhkan perhatian medis.

2. Infeksi

Rambut kemaluan berfungsi sebagai pelindung dengan menjebak patogen yang bisa masuk ke tubuh. Oleh karena itu, menghilangkan rambut kemaluan dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi umum, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), vaginitis dan infeksi jamur.

Pencabutan rambut kemaluan juga dapat mengiritasi kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis.

Dalam kasus lain, cedera terkait perawatan rambut kemaluan juga bisa menyebabkan luka yang memicu infeksi.

11 Penyakit Pada Penis Selain Disfungsi Ereksi : Dari Infeksi Hingga Kanker

3. Bisul

Dalam kasus yang jarang terjadi, pencabutan rambut kemaluan dapat menyebabkan timbulnya bisul di area intim. Bisul bisa timbul akibat iritasi dan infeksi kulit, seperti selulitis dan folikulitis. Umumnya, bisul dimulai dari munculnya benjolan merah tepat di bawah permukaan kulit, yang mungkin berisi nanah. Namun, bisul tidak sedalam abses.

4. Abses

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Sama seperti bisul, abses cenderung berkembang dari iritasi yang disebabkan oleh metode penghilangan rambut tertentu, seperti mencukur atau waxing. Abses adalah infeksi yang dalam, berada di bawah kulit, sertamenyebabkan nyeri, bengkak dan kemerahan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved