Wabah Virus Corona
Dulu Menyepelekan Sekarang Positif COVID-19, Ini 7 Pernyataan Kontroversial Donald Trump Soal Corona
Presiden Donald Trump dan ibu negara, Melania, dinyatakan positif Virus Corona, Kamis (02/10/2020) dini hari.
Tribunjogja.com - Presiden Donald Trump dan ibu negara, Melania Trump, dinyatakan positif Virus Corona, Kamis (02/10/2020) dini hari.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Donald Trump via akun Twitternya @realDonaldTrump.
“Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melewati ini BERSAMA!” katanya.

Sebelum positif Virus Corona, Presiden Amerika Serikat ( AS) sudah kerap menyepelekan virus penyebab COVID-19 tersebut.
Tercatat setidaknya 7 kali Presiden ke-45 AS itu melontarkan ucapan kontroversial yang memandang remeh Virus Corona.
Mulai dari awal pandemi menerpa AS hingga ia memutuskan memakai masker, berikut adalah ucapan-ucapan Trump yang meremehkan virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.
1. Bersikeras kasus di AS "masih rendah"
Dalam wawancara dengan jurnalis Axios Jonathan Swan pada Senin (3/8/2020), sang presiden memberikan grafik bahwa kasus COVID-19 di AS rendah.
"Lihat, AS terendah dalam berbagai kategori. Kita terendah di dunia, terendah di Eropa," ujar Trump dan membuat Swan mengernyit.
Swan yang bingung kemudian mengklarifikasi, bahwa yang dia tanyakan adalah kematian berdasarkan proporsi populasi, bukan berdasarkan proporsi kasus.
"Di situlah AS terkena dampak yang parah. Lebih parah daripada Korea Selatan, Jerman, dan yang lain," tutur Swan dalam wawancaranya.
• Sebelum Umumkan Kena Virus Corona Donald Trump Sempat Debat dengan Joe Biden
2. Menyebut Virus China
Pada pertengahan Maret Trump menyebut Virus Corona sebagai Virus China, saat COVID-19 menyebar semakin luas ke seluruh dunia.
"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," kata dia dilansir BBC Selasa (17/3/2020). Juru bicara kementerian Luar Negeri China Geng Shuang kemudian menanggapinya dalam twit, dengan mengatakan ucapan Trump jelas-jelas merupakan stigmatisasi terhadap negaranya.
"Kami mendesak kepada pemerintah AS untuk memperbaiki kesalahan ini dan berhenti memberi tuduhan tak berdasar kepada kami."