Wabah Virus Corona
Penjelasan Satgas COVID-19 Soal Kapan Pandemi Virus Corona di Indonesia Berakhir
Menurut Wiku, angka kasus COVID-19 di Indonesia bakalan terus meningkat atau stagnan apabila tak ada perubahan perilaku masyarakat
Tribunjogja.com - Hampir tujuh bulan pandemi COVID-19, Indonesia tanda-tanda pandemi COVID-19 kelar juga belum menunjukkan tanda-tanda.
Justru hingga hari ini, jumlah total COVID-19 di Indonesia sudah melampaui angka 290.000 kasus.
Dari data update virus corona hari ini, Kamis (1/10/2020) jumlah penambahan pasien COVID-19 masih tinggi, yaitu di atas 4.000 orang dalam sehari.

Hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB memperlihatkan, ada 4.174 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan kasus COVID-19 di Indonesia kini mencapai 291.182 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Pertanyaan yang sering muncul di masyarakat adalah, kapan sebenarnya puncak pandemi COVID-19 di Tanah Air dan kapan akan berakhir?
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya tak bisa memprediksi kapan puncak kasus COVID-19 di Indonesia.
Hal itu disebut bergantung kepada kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau ditanya kapan angkanya akan tertinggi dan turun, semuanya tergantung kita sendiri," ujar Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
"Angka tersebut akan turun saat perilaku masyarakat kompak menjalankan protokol kesehatan," lanjut dia.
Menurut Wiku, angka kasus COVID-19 di Indonesia bakalan terus meningkat atau stagnan apabila tak ada perubahan perilaku masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
• WHO Luncurkan Alat Rapid Test Murah Seharga Rp70 Ribu, Bantu Negara Miskin Deteksi Virus Corona
Hal ini termasuk adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan COVID-19.
Wiku menyarankan masyarakat yang menganggap COVID-19 konspirasi untuk mengikuti perkembangan berita di dunia melalui radio, televisi atau internet.
"Ini bukan hoaks, ini adalah kenyataan. Tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit ini. Mohon memahami kondisinya, jalankan protokol kesehatan," kata Wiku.

Wiku kembali mengingatkan masyarakat bahwa potensi penularan Covid-19 dapat ditekan dengan menerapkan protokol 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan secara rutin.
Mengutip sejumlah penelitian, Wiku menyebut risiko penularan bisa ditekan hingga 35 persen apabila seseorang rutin mencuci tangan, 45 persen apabila mengenakan masker kain, 70 persen apabila memakai masker medis, dan 85 persen apabila menjaga jarak minimal satu meter.
• BREAKING NEWS : Hari Ini Kasus Baru Covid-19 di DIY Bertambah 37, Berikut Rincian dan Riwayatnya
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak bosan untuk menerapkan protokol kesehatan itu.
"Apabila kita lengah lagi, angka akan naik lagi, Jadi angka ini tergantung dari kita masyarakat sendiri. Mari kita perangi COVID-19 ini dengan baik dan kita bisa menekan kasus terus menerus tanpa lengah sehari pun," kata dia.
Adapun, kasus positif COVID-19 di Tanah Air kembali bertambah sebanyak 4.174, Kamis (1/10/2020) ini.
Sehingga, kini total kasusCOVID-19 di Indonesia mencapai 291.182. Dari jumlah tersebut, 218.487 orang dinyatakan sembuh, sementara 10.856 lainnya meninggal dunia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Bisa Prediksi Puncak Covid-19, Satgas: Semua Tergantung Masyarakat"