Ahli Epidemiologi UI : Perlu Pengetatan PSBB di Sembilan Provinsi untuk Tekan Penularan Virus Corona

Ahli Epidemiologi UI : Perlu Pengetatan PSBB di Sembilan Provinsi untuk Tekan Penularan Virus Corona

Editor: Hari Susmayanti
ANTARA/Sugiharto Purnama
Pelanggar PSBB menerima sanksi memakai rompi oranye dan memungut sampah di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menyarankan pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di sembilan provinsi yang selama ini menjadi penyumbang tertinggi kasus virus corona di Indonesia.

Sembilan provinsi yang disarankan dilakukan pengetatan PSBB yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Dengan pengetatan di sembilan provinsi tersebut, Pandu menilai mampu menekan laju penularan Covid-19 secara lebih luas.

"Perlu melakukan pengetatan seperti DKI Jakarta agar penekanan penularan Covid-19 terjadi serempak.

Paling tidak pengetatan dilakukan di sembilan provinsi prioritas, yang sebagian besar di Pulau Jawa," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Kesembilan daerah tersebut menjadi sorotan Presiden Joko Widodo karena menyumbang 75 persen dari kasus Covid-19 di Tanah Air.

Sebelumnya, Pandu mengatakan, pengetatan PSBB di DKI Jakarta terbukti dapat menekan laju penularan Covid-19 di Ibu Kota.

Berdasarkan data Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, kondisi penularan Covid-19 di DKI Jakarta mulai stagnan.

"Pengetatan PSBB yang sempat ditentang terbukti dapat menekan laju penularan.

Kelihatan kondisi di Jakarta mulai stagnan sedangkan nasional meningkat," ujar Pandu.

Beri Tenggat Waktu Dua Pekan, Presiden Jokowi Minta Perencanaan Vaksinasi Virus Corona Selesai

Dalam Waktu Kurang dari Setahun, Covid-19 Sudah Tewaskan 1 Juta Orang di Seluruh Dunia, AS Tertinggi

"Pelandaian penambahan kasus harian sejak pengetatan PSBB dan nilai reproduksi (Rt) Covid-19 pada awal September," tutur dia.

Adapun nilai Rt DKI Jakarta yaitu 1,14 dan saat ini berkurang menjadi 1,10.

Idealnya, penularan harus terus ditekan hingga Rt di bawah 1,00.

Menurut Pandu, pengetatan PSBB perlu diperpanjang hingga laju penularan Covid-19 di DKI Jakarta benar-benar menurun.

"Perlu dilanjutkan agar penurunan signifikan. Jangan diperlonggar terlalu cepat seperti bulan Juni 2020 atas nama ekonomi," tutur Pandu.

"Bila pandemi tak teratasi, ekonomi juga tidak bisa pulih," tegasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Epidemiolog Sarankan Pengetatan PSBB Dilakukan di 9 Provinsi Prioritas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved