Gunungkidul
Dugaan Pengurangan Anggaran PIP, Kepala SMAN 1 Playen Beri Penjelasan
SMA Negeri 1 Playen, Gunungkidul tersangkut dugaan pengurangan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Selama pengalihan bantuan tersebut dilakukan, Aji mengklaim tidak ada komplain dari wali murid.
Itu sebabnya, ia mengaku baru mengetahui adanya masalah tersebut setelah diundang oleh ORI DIY.
Pasca pertemuan dengan ORI DIY, Aji mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari lembaga tersebut.
Rekomendasi ini menjadi dasar tindak lanjut kebijakan dari program PIP tersebut.
"Sembari menunggu rekomendasi keluar, pihak sekolah menghentikan sementara program PIP itu," katanya.
Terpisah, Kepala Perwakilan ORI DIY Budhi Masruri menyampaikan aduan dari wali murid tersebut diterimanya sekitar 2 minggu lalu.
Kepada ORI DIY, para wali murid ini menyebut ada dugaan tindak pungutan dari sekolah.
• Pengaruh Pandemi, Target Pendapatan Gunungkidul Turun di RAPBD Perubahan 2020
Sejauh ini, Tim ORI DIY baru melakukan klarifikasi ke pihak sekolah terkait laporan tersebut.
Menurut laporan yang diterima, terdapat 2 sekolah setingkat SMA/SMK yang diduga melakukan pungutan.
"Keduanya berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul, salah satunya SMAN 1 Playen," kata Budhi pada Tribun Jogja.
Rencananya, dalam waktu dekat ORI DIY akan memanggil dinas terkait dari tingkat kabupaten dan provinsi.
Keduanya akan dimintai klarifikasi atas laporan tersebut.
Budhi pun mempertimbangkan untuk turut memanggil bank afiliasi yang mencairkan bantuan PIP tersebut.
Keterangan mereka dibutuhkan perihal pencairan yang dilakukan secara kolektif.
"Rencananya besok atau Jumat ini kami akan mengundang dinas terkait untuk dimintai keterangan," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)