Bantul
Disdukcapil Bantul Launching ADM, Cetak Administrasi Kependudukan Tidak Sampai Lima Menit
Melalui mesin tersebut, mengurus layanan administrasi kependudukan (Adminduk) dapat dilakukan oleh masyarakat dengan lebih mudah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bantul meluncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM).
Melalui mesin tersebut, mengurus layanan administrasi kependudukan (Adminduk) dapat dilakukan oleh masyarakat dengan lebih mudah.
Bahkan, warga tidak perlu lagi antre panjang di Kantor Disdukcapil.
Tetapi bisa langsung mengurus secara mandiri dan lebih cepat.
"(Proses cetak) cepat sekali, tidak sampai lima menit. Yang penting, pastikan dokumen data yang akan dicetak benar dan lengkap," kata Kepala Disdukcapil Bantul, Bambang Purwadi di sela kegiatan peluncuran ADM yang dilakukan di halaman Gedung Induk Mandala Saba, Kompleks Parasamya, Bantul, Rabu (23/9/2020).
• Ada Usulan Pilkada Ditunda, Sekda Bantul: Kami Tunggu Regulasi
Peluncuran mesin ADM dilakukan langsung oleh Bupati Suharsono.
Didampingi Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad, Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono dan Dandim 0729/ Bantul, Letkol Inf Agus Indra Gunawan.
Bambang menjelaskan, mesin Anjungan Dukcapil Mandiri termasuk inovasi baru dalam pelayanan administrasi kependudukan.
Bantul menjadi Kabupaten pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah menerapkannya.
Menurut dia, melalui ADM dapat mengintegrasikan antara Sumberdaya manusia, alat dan tata kelola adminitrasi kependudukan dalam satu integrasi.
Rangka dan cara kerja mesin ADM nyaris sama dengan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Namun bedanya, ADM tidak untuk mengeluarkan uang, melainkan mencetak administrasi kependudukan.
Bambang mengatakan, ada empat administrasi kependudukan yang dapat dicetak langsung.
Antara lain, Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Akta Kematian.
• Bersama Totok Sudarto, Gandung Pardiman Hadiri Senam Sehat di Temuwuh Bantul
Harapannya pelayanan untuk warga akan lebih maksimal dan mudah.
"Tidak lagi berduyun-duyun ke kantor Dukcapil, cukup akses sekali bisa dilayani dalam satu mesin,"ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, mesin ADM dibeli oleh Pemkab Bantul berdasarkan rekomendasi Ditjen Dukcapil dan melalui dana Company Sosial Responsibilities (CSR) Bank BPD DIY.
Ada dua mesin ADM yang disiapkan.
Mesin pertama ditempatkan di Gedung Induk Mandala Saba, Kompleks Parasamya Bantul.
Lalu, mesin kedua berada di Komplek Perkantoran Pemda II di Manding.
Kedua mesin tersebut senagaja diletakan terpisah.
"Agar warga bisa mengakses dengan tidak berkerumun. Protokol kesehatan juga diharapakan dapat terpenuhi," kata Bambang.
Pihaknya optimis, mesin cetak Adminduk itu akan sangat bermanfaat.
Bahkan dapat mengurangi antrean warga sampai 30 persen.
Menurutnya, dalam sehari antrean di kantor Disdukcapil bisa mencapai 400 orang.
• Tahun Ini, Ratusan ASN Bantul Pensiun
Tata cara penggunaan Anjungan Dukcapil Mandiri cukup mudah.
Langkah pertama, pemohon melakukan pendaftaran ke petugas lewat aplikasi Dukcapil smart.
Lalu, petugas akan mengajukan permohonan pendaftaran itu dengan memasukkan NIK, no telp, dan email yang masih aktif.
Selanjutnya, pemohon akan menerima PIN dan QR code untuk bisa log-in ke mesin ADM.
Petugas melakukan verifikasi dan validasi pengajuan dokumen.
Apabila sudah terverifikasi, dan tervalidasi maka pemohon akan mendapatkan akun berupa PIN dan QR Code untuk mencetak dokumen.
Kemudian, apabila dokumen akan dicetak, pemohon tinggal melakukan log-in ke mesin ADM dengan QR code/sidik jari ataupun memasukkan NIK dan PIN.
Setelah itu, pemohon bisa langsung mencetak dokumen yang diinginkan.
Bupati Bantul Drs. Suharsono menyampaikan, terobosan mesin ADM sejalan dengan Adaptasi Kebiasaan baru di tengah Pandemi Coronavirus Disease Covid-19.
Dapat memberikan pelayanan publik lebih baik dan aman dari penularan.
Menurut dia, mesin ADM bukan untuk kepentingan pemerintah, melainkan untuk kepentingan masyarakat yang akan mengurus Adminduk.
Ia berharap, melalui mesin tersebut nantinya akan dapat lebih mudah.
"Tidak lagi menggunakan offline. Sekarang sudah online. Sehingga pelayanan yang dahulu lambat, berbelit-belit, sekarang bisa lebih responsif dan transparan," ucap dia. (TRIBUNJOGJA.COM | Ahmad Syarifudin)