Pendidikan
UPNVY Laksanakan PKK-BN Bagi Mahasiswa Baru secara Daring
Aktivitas luring dilaksanakan di Auditorium UPNVY dengan menghadirkan jajaran senat, rektorat, dan beberapa perwakilan mahasiswa baru UPNVY. Sementara
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKK-BN) hari pertama kepada mahasiswa baru, Senin (21/9/2020).
Pembukaan PKK-BN UPNVY dilaksanakan secara daring dan luring.
Aktivitas luring dilaksanakan di Auditorium UPNVY dengan menghadirkan jajaran senat, rektorat, dan beberapa perwakilan mahasiswa baru UPNVY.
Sementara, seluruh mahasiswa baru lainnya mengikuti jalannya acara melalui platform daring.
Rektor UPNVY, Dr Mohamad Irhas Effendi mengucapkan selamat atas keberhasilan para mahasiswa baru yang telah melampaui persaingan ketat dalam ujian masuk UNPVY.
• Mahasiswa Baru UPN Veteran Yogyakarta Akan Ikuti PKK – BN Secara Online
“Saudara-saudara adalah bagian dari daya tampung 3.780 calon mahasiswa yang berhasil diterima dan melampaui seleksi yang sangat ketat dari 45.627 pendaftar yang ingin masuk ke UPNVY,” ujar Irhas dalam sambutannya pada Pembukaan PKK-BN UPNVY.
Ia melanjutkan, jika dilihat dari perbandingan yang diterima terhadap yang mendaftar maka tingkat ketetatan di UPNVY adalah 8,2 persen atau dengan rasio 1 banding 12.
Tahun ini, tambah Irhas, merupakan tahun yang membanggakan bagi UPNVY, karena pada SBMPTN 2020 UPNVY menjadi perguruan tinggi dengan nilai rata-rata UTBK tertinggi di Indonesia pada peringkat ke-9.
“Kepada para mahasiswa baru, saya ucapkan selamat datang di UPNVY kampus bela negara, kampus yang didirikan oleh para pejuang,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, terdapat pula sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, yang disampaikan secara daring.
Nadiem menyampaikan, metode pelajaran berbasis teknologi menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi.
“Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas semua pihak, di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya.
• PSP UPN Veteran Yogyakarta Selenggarakan Webinar Nasional Bertema Nawacita dan Pancasila
Meneruskan pembelajaran dari Ki Hajar Dewantara, lanjut Nadiem, paradigma pendidikan seharusnya berpulang kepada kemerdekaan dan kemandirian pelaku pelajar.
Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni Merdeka Belajar, terutama Kampus Merdeka.