Jawa
KPU Klaten Perketat Protokol Kesehatan Saat Penetapan Paslon dan Pengundian Nomor Urut
KPU Klaten memperketat protokol kesehatan saat penetapan bakal pasangan calon (bapaslon) serta pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten memperketat protokol kesehatan saat penetapan bakal pasangan calon (bapaslon) serta pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klaten di Pilkada 2020.
Penetapan bapaslon menjadi pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Klaten di Pilkada 2020 dan pengundian nomor urut bakal dilaksanakan pada Rabu dan Kamis (23-24/9/2020).
"Untuk penetapan bapaslon menjadi paslon itu tanggal 23 September. Penetapan itu kita laksanakan secara tertutup, karena paslon yang ditetapkan tidak wajib hadir," ujar Komisioner Bidang Teknis Penyelenggaraan KPU Klaten, Samsul Huda pada Tribunjogja.com, Senin (21/9/2020).
• Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tiga Bapaslon Pilkada Klaten Memenuhi Syarat
Sementara, untuk pengundian nomor urut, lanjut Huda, dilaksanakan secara terbuka dan masing-masing paslon wajib untuk menghadirinya.
Hanya saja, yang boleh datang pada pengundian nomor urut itu hanyalah pihak-pihak yang berkepentingan saja.
Sebab, yang boleh masuk ke ruang pengundian nomor urut yang berada di aula lantai 2 gedung KPU Klaten dibatasi dan maksimal hanya bisa menampung maksimal 50 orang saja.
"Jumlah yang masuk itu nanti kita perketat lagi. Rencana itu hanya 36 orang plus pasangan calon. Jadi di aula, itu paling maksimal 50 orang saja ya," ucapnya.
• Update Corona di Klaten 20 September 2020, 14 Positif Baru, 9 Dinyatakan Sembuh
Sementara untuk tim sukses yang bisa masuk kedalam pekarangan gedung KPU Klaten, dikatakan Huda, maksimal hanya 15 perwakilan saja.
Diharapkan Samsul Huda, agar massa pendukung masing-masing pasangan calon agar mengikuti tahapan pengundian nomor urut melalui kanal resmi media sosial KPU Klaten yang akan menayangkan proses pengundian secara live streaming.
"Sebenarnya untuk di luar pagar pun tidak ada nanti masa mendukung yang boleh datang. Kami imbau tidak ada massa di luar pagar," imbuhnya.(TRIBUNJOGJA.COM)