Pameran Tunggal Seniman asal Prancis Taher Jaoui, Melihat Kehidupan Sirkus Lewat Lukisan

Pameran Tunggal Seniman asal Prancis Taher Jaoui, Melihat Kehidupan Sirkus Lewat Lukisan

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Yudha Kristiawan
Beberapa lukisan dalam pameran tunggal karya Taher Jaoui bertajuk The Circus of Life yang digelar di Galeri 1 Tirtodipuran Link dari tanggal 11 September sampai dengan 11 Oktober 2020. Pameran ini menampilkan 10 karya baru dari Taher yang dipamerkan untuk pertama kalinya di Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Galeri seni Srisasanti Syndicate menggelar pameran tunggal karya Taher Jaoui, salah satu seniman abstrak ekspresionis asal negara Perancis.

Pameran bertajuk The Circus of Life ini merupakan pameran tunggal pertama Taher Jaoui di Indonesia.

Di pameran yang digelar di Galeri 1 Tirtodipuran Link hingga tanggal 11 Oktober 2020 mendatang ini menampilkan 10 karya Taher untuk pertama kalinya di Indonesia.

Pameran ini dilangsungkan dengan protokol pencegahan COVID 19 demi keamanan pengunjung dan semua pihak yang terlibat.

Menyimak karya karya Taher dalam pameran ini, seperti dalam judul Sword Swallowers, 2020, Mixed media on canvas, 200 x 200 cm dan The Singing Whales , 2020, Mixed media on canvas, 200 x 200 cm, bakal menemukan ciri khas goresan ekspresi keceriaan dari warna yang ditampilkan.

Taher dalam 10 karya ini memainkan beragam warna dengan kombinasi yang membuat karakter sebagai seorang eksprionis sangat kuat.

Di lukisan berjudul A Tiger in A Flaming Hoop 200 x 400 cm, Double Trapeze 180 x 180 cm , Clowning Around
180 x 180 cm dan The Biking Bear 200 x 300 cm, Taher juga tak luput mengomunikasikan warna-warna detil yang memberi kesan sebuah ekspresi yang disiratkan dalam beragam bentuk.

Afil selaku Project Manager Tirtodipuran Link menuturkan, judul tema pameran ini terinspirasi dari sirkus, di mana sirkus adalah perumpamaan yang mewakili bagaimana Taher melihat, merasakan, dan merespons peristiwa di dunia saat ini.

"Taher menyadari bahwa hal yang tak terduga akan terus terjadi, tetapi rasa optimisme akan tetap ada di tengah tengah keputusasaan atau perasaan tak menentu, seperti bagaimana Taher telah berhasil menghadapi kesulitan di masa pandemi COVID-19 ini," terang Afil.

Di dalam narasi yang disampaikan Taher , ia menyebut karyanya ini terinspirasi oleh sirkus itu sendiri di mana keindahan yang mendasari pertunjukan sirkus datang dari unsur kejutan.

Meskipun orang seringkali sudah dapat menebak apa yang akhirnya akan terjadi dalam sebuah pertunjukan sirkus.

Namun gerakan yang menarik dengan kecepatan tinggi dan peralatan yang tampaknya rapuh di pertunjukan itu memaksa penonton untuk tetap berspekulasi pada hal hal tidak terduga yang bisa terjadi.

Sirkus merupakan analogi yang mewakili bagaimana Taher melihat, merasakan, dan merespons cara kerja dunianya.

Taher menyadari bahwa hal yang tak terduga akan terus terjadi, tetapi titik optimisme akan berhasil menyelinap di tengah-tengah keputusasaan tersebut.

Di dalam 10 karya lukisan baru yang dipamerkan, Taher paling tidak telah berhasil menyeimbangkan perasaan, emosi, intuisi, dan panca inderanya untuk merespon apa yang terjadi di sekitarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved