Update Corona di DI Yogyakarta
UMY Jadi Universitas Pertama di DIY yang Buka Kuliah Tatap Muka
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi universitas pertama di DIY yang telah membuka kuliah secara tatap muka sejak Senin (14/9/2020).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi universitas pertama di DIY yang telah membuka kuliah secara tatap muka sejak Senin (14/9/2020).
Pihak kampus mengklaim UMY tidak asal dalam melaksanakan kuliah luring, namun pengadaan fasilitas standar Covid-19 menjadi hal utama.
Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Dr Ir Sukamta mengatakan berdasarkan keputusan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ada larangan melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan tatap muka bagi setiap Amal Usaha Muhammadiyah yang belum siap dengan segala sesuatu terkait fasilitas penunjang kuliah di luar jaringan atau luring.
Namun, kata dia, UMY secara tegas menyatakan siap untuk mengadakan perkuliahan tatap muka karena diyakini telah memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi syarat untuk melaksanakan pembelajaran.
• Ilmu Komunikasi UMY Rilis Buku Dinamika Komunikasi di Masa Pandemi Covid-19
"UMY sebenarnya memberikan dua pilihan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kuliah online atau offline. Tidak ada kewajiban untuk mereka harus memilih salah satu, karena pada dasarnya pemberian kuliah offline muncul dari survey mahasiswa yang sebanyak 65 persen menginginkan perkuliahan tatap muka, jadi UMY hanya mencoba untuk memberikan fasilitas kepada mereka yang menginginkan hal tersebut," ujar Sukamta melalui keterangan tertulis, baru-baru ini.
Mengenai mekanismenya, ia menjelaskan, pada September mahasiswa semester 7 akan lebih dulu melakukan kuliah offline atau online, kemudian Oktober mahasiswa semester 5, November mahasiswa semester 3, dan bulan berikutnya mahasiswa semester 1.
“Namun tentu saja, bagi mereka yang memilih kuliah offline diwajibkan mendapatkan surat izin dari orang tua yang dapat diunduh di KRS online, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum mengikuti perkuliahan, dan pilihan melampirkan surat keterangan telah melakukan tes Rapid, Swab Test, maupun PCR. Hal ini sesuai dengan surat edaran dan surat keputusan rektor yang dapat diunduh di laman https://covid-19.umy.ac. id/,” tuturnya.
Ia mengakui, pelaksanaan kuliah offline menimbulkan beberapa pro dan kontra. Menurutnya, hal ini sudah disadari betul oleh UMY.
Untuk menjawab keraguan itu, UMY membentuk Incident Command System (ICS) sebagai suatu sistem cepat tanggap dalam menghadapi situasi bahkan yang terburuk sekalipun.
• UMY Tambah Lagi Dosen yang Sandang Gelar Doktor
ICS sudah terbentuk untuk mengawasi Wisuda Periode IV dan Periode I beberapa hari lalu yang dilaksanakan secara offline.
“Di ICS sendiri ada yang namanya Incident Commander, kami menunjuk empat orang untuk bergantian stand by di kantor ICS yang terletak di lantai dasar Gedung AR. Fachruddin A. Mereka ditunjuk sebagai pemegang kendali ketika terjadi insiden, untuk dilakukan penanganan secara cepat dan tepat," beber Kepala Satuan Tugas Covid-19 UMY itu.
Sukamta melanjutkan, ICS tidak hanya disusun dalam tingkat universitas, tetapi juga di tingkat fakultas mengingat kampus UMY yang cukup luas.
"Jadi ketika ada sesuatu terjadi kepada mahasiswa, karyawan, maupun dosen akan mudah untuk melakukan penanganan,” imbuh Sukamta.
Sebagai kampus pertama yang memulai perkuliahan offline, UMY mengklaim sudah memiliki sarana dan prasarana sesuai standar Covid-19, seperti yang diungkapkan Sukamta.