Update Corona di DI Yogyakarta
12 Karkes RSUD Sleman Berhasil Sembuh dari COVID-19
Dari 31 karyawan kesehatan di RSUD Sleman yang terpapar COVID-19, 12 diantaranya berhasil pulih.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja nyatanya tak sepenuhnya melindungi karyawan kesehatan dari paparan COVID-19.
Buktinya ada sekitar 31 karyawan kesehatan di RSUD Sleman yang terpapar COVID-19, sejak awal pandemi.
Namun demikian baiknya penanganan di RSUD Sleman berhasil membuat karyawan kesehatan sembuh dari COVID-19.
Direktur RSUD Sleman, Cahya Purnama mengatakan dari 31 karyawan kesehatan yang terpapar COVID-19, 12 diantaranya berhasil pulih.
Karyawan kesehatan yang terpapar COVID-19 dirawat di dua bangsal COVID, yaitu bangsal Cendana dan Nusa Indah.
• Karkes di Sleman Rentan Paparan COVID-19
"Ya memang ada beberapa karyawan kami yang terkonfirmasi (positif) COVID-19. Sudah dilakukan perawatan di bangsal COVID RSUD Sleman. Sampai kemarin sudah ada 12 orang yang sembuh,"katanya, Rabu (16/09/2020).
Guna memutus mata rantai penularan COVID-19, RSUD Sleman berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Koordinasi tersebut dilakukan untuk tracing, baik di lingkungan kerja maupun di wilayah tempat tinggal.
Pihaknya juga melakukan dekontaminasi di seluruh ruangan di RSUD Sleman secara masif dan terjadwal.
Selain itu, RSUD Sleman juga memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Kami juga menambah kapasitas tempat tidur. Untuk bangsal COVID semula ada 23, kami tambah menjadi 33 tempat tidur,"ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan karyawan kesehatan rentan terhadap penularan COVID-19 meski sudah memakai APD sesui levelnya.
• Pemkab Sleman Resmi Terbitkan Aturan Soal Pencegahan Covid-19, Ini Ancaman Sanksi Bagi Pelanggarnya
Hal itu disebabkan karena karyawan kesehatan tidak bisa memastikan pasien yang datang bebas COVID-19, sebab ada pula pasien asimtomatis.
"Ada juga pasien yang periksa karena sakit perut, tetapi dia (asimtomatis), karyawan kesehatan tidak tahu kalau positif. Kebanyakan karyawan kesehatan yang terpapar adalah karyawan di poli dan IGD. Yang khusus COVID-19 justru tidak ada, hanya satu atau dua,"katanya.
