Jawa
Sigit Minta Warga Kota Magelang Tak Menerima Tamu dan Berpergian, Ini Sebabnya
Soal PSBB, Sigit menilai itu tak perlu. Aktivitas maupun kegiatan masyarakat tetap berjalan, karena berhubungan dengan ekonomi mereka.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, meminta masyarakat untuk tidak berpergian dan menerima tamu lebih dulu.
Hal ini karena sebagian besar kasus konfirmasi di Kota Magelang memiliki riwayat dari hal tersebut.
"Sebaiknya tidak menerima tamu. Bermalam apalagi. Kalau tak penting sekali, tidak perlu berpergian terlebih dahulu. Jika memang harus pergi, buat seprivat mungkin. Karena yang terpapar di rumah sakit itu, riwayatnya dua hal itu," kata Sigit, Selasa (15/9/2020).
Sigit mengatakan, masyarakat dapat mengerti kondisi yang terjadi sekarang ini.
Ia meminta protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Terlebih di saat kasus-kasus konfirmasi banyak dari dua riwayat itu.
• 53 Pelanggar Tak Kenakan Masker Terjaring di Ops Yustisi di Kota Magelang
Menerima tamu dengan riwayat yang entah dari mana, menjadi hal yang sangat riskan.
Begitu juga dengan berpergian meskipun tak perlu.
Riwayat tak pernah tahu dari mana dan bagaimana.
"Protokol kesehatan harus ketat. Dan yang agak ekstrim, kalau ga perlu banget gausah pergi. Kedua, jangan menerima tamu. Sudah saya instruksikan. Bermalam apalagi. Kita tidak tahu riwayat tamu itu darimana," ujarnya.
Soal PSBB, Sigit menilai itu tak perlu. Aktivitas maupun kegiatan masyarakat tetap berjalan, karena berhubungan dengan ekonomi mereka.
Namun, dengan catatan protokol kesehatan yang ketat itu, dan juga menaati imbauan agar tak menerima tamu dan berpergian.
Selama ini, Pemkot Magelang telah bergerak cepat, melakukan tracing dan upaya pencegahan.
• Mayoritas Konfirmasi di Kabupaten Magelang Kontak Erat dan Riwayat Perjalanan Luar Daerah
Begitu ada yang bergejala, mereka langsung dikarantina, di uji swab, sehingga tidak menular kemana-mana.
Perwal Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) juga telah disusun sebagai pedoman masyarakat selama masa pandemi ini.
"Jalanlah aktivitas, kasihan ekonominya rakyat. Kita paham begitu ada, langsung dikarantina mandiri, di swab. Barikade tidak lah. Begitu ada tahu gejala, kita tracing, karantina mandiri, kita tunggu. Karena sudah ada perwal AKB," ujar Sigit.
"Saya mengharapkan dan mengedukasi warga agar dapat melaksanakan protokol kesehatan. Hari-hari ini di Jakarta ada PSBB, karena meningkatnya cukup tinggi. Semua pihak harus taat, agar Covid-19 ini tak ada lagi di Kota Magelang," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)