Bisnis
Lonjakan Penumpang Belum Signifikan di Hari Pertama Pemberlakuan PSBB DKI Jakarta
Sejumlah pihak sebelumnya mengantisipasi adanya lonjakan kedatangan warga imbas pemberlakuan PSBB total di DKI Jakarta.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta menyatakan tidak terdapat lonjakan penumpang yang cukup signifikan di hari pertama pemberlakuan PSBB total di wilayah DKI Jakarta.
Hal ini menyusul kereta api yang dioperasikan terkhusus rute jarak jauh masih terbatas.
Sejumlah pihak sebelumnya mengantisipasi adanya lonjakan kedatangan warga imbas pemberlakuan PSBB total di DKI Jakarta.
Hal itu merunut pada dampak kebijakan PSBB saat pertama kali diberlakukan beberapa waktu silam.
• PT KAI Siapkan Ruang Isolasi untuk Penumpang Kereta Api yang Bersuhu Tubuh Tinggi
"Tidak ada lonjakan penumpang yang signifikan. Sementara masih stagnan di hari pertama pemberlakuan PSBB total. Kan KA yang operasional juga masih sedikit," imbuh Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budianto, Senin (14/9/2020).
Meski demikian, Eko mengklaim pihaknya bakal tetap menerapkan aturan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat di kawasan stasiun.
"Tentunya ada imbauan kepada petugas di lapangan agar memastikan para penumpang bisa menaati protokol kesehatan yang telah kami berlakukan," tambah dia.
Sejumlah aturan itu di antaranya yakni berupa rapis test bagi penumpang kereta api jarak jauh, wajib bermasker dan mengenakan faceshield, serta selalu menerapkan physical distancing.
• Operasional Ditambah, Berikut Jadwal Perjalanan Kereta Api dari Daop 1 Jakarta Mulai September 2020
Penumpang yang tidak menaati aturan disebut tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
Eko menambahkan, meskipun jumlah penumpang sudah mulai membaik dibandingkan dengan saat awal Covid-19 lalu, namun pihaknya masih menerapkan aturan jumlah keterisian sebanyak 70 persen dari masa normal.
"Kami tidak ingin moda transportasi kereta api menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," jelas Eko. (TRIBUNJOGJA.COM)