Yogyakarta
Sekda DIY Sebut Pariwisata DIY Belum Layak Dibuka Lebar
Perasaan khawatir tersebut selain muncul dari kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang berlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal ta
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji mempertegas kemungkinan besar adanya penurunan sektor pariwisata di wilayahnya.
Perasaan khawatir tersebut selain muncul dari kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang berlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hal tak kalah penting lain yang menjadi perhatiannya juga muncul dari tingginya angka kasus positif Covid-19 di DIY.
Aji, sapaan akrabnya ini, cenderung lebih mencermati tingginya kasus Covid-19 di DIY dapat mengganggu pergerakan ekonomi khususnya di sektor pariwisata.
• Angka Kasus Covid-19 Tinggi, Pariwisata DIY Terancam Lesu
Secara pribadi dirinya mengatakan jika pembukaan tempat pariwisata perlu dilakukan evaluasi kembali.
"Menurut saya DIY ini memang belum waktunya untuk membuka lebar Pariwisata ya. Kalau angka kasus tinggi, masyarakat menjadi tidak percaya untuk datang ke DIY," katanya kepada Tribunjogja.com, Minggu (13/9/2020)
Ia menambahkan, supaya kepercayaan masyarakat tersebut bisa kembali tinggi, menurut dia perlu adanya kerja sama antar beberapa sektor.
Dirinya menganggap sejauh ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY banyak yang berasal dari luar daerah.
Adanya kasus positif Covid-19 di tempat wisata belum lama ini membuat dirinya meminta agar pemerintah Kota/Kabupaten melakukan evaluasi.
• Pemda DIY Masih Larang Rombongan Bus Pariwisata untuk Masuk Wilayah Yogyakarta
"Untuk tingkat Kota/Kabupaten saya mengimbau agar protokol kesehatan diperhatikan kembali. Batasi pengunjung yang masuk," imbuhnya
Sementara untuk pelaku usaha pariwisata, Aji juga mendesak agar mereka mengurangi target kunjungan wisata.
Menurutnya perlu adanya pembatasan kunjungan baik itu rombongan travel, bus, hingga hotel, supaya laju penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan.
"Batasilah untuk kunjungan. Masing-masing yang tahu supaya tidak ada kerumunan itu seperti apa," tegasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)