Kerajinan Bambu di Dlingo Bantul Mulai Kebanjiran Pesanan
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menyatakan pesanan kerajinan bambu dan kayu mulai marak kembali
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sentra kerajinan bambu dan meubelair di wilayah Kecamatan Dlingo mulai menggeliat di masa adaptasi kebiasaan baru.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menyatakan pesanan kerajinan bambu dan kayu mulai marak kembali, bahkan perajin harus mendatangkan bahan baku dari luar daerah untuk memenuhi pesanan tersebut.
Koordinator Wilayah Dekranasda Kecamatan Dlingo, Nuryadin saat dikonfirmasi Selasa (8/9) menceritakan bahwa perajin bambu dan kayu memang sempat vakum selama dua bulan, yakni di awal pandemi Covid-19.
Namun setelah adanya adaptasi kebiasan baru, pesanan mulai berdatangan.
"Orderan hasil kerajinan bambu dan kayu sudah membaik dan banyak orderan dari luar daerah," ungkapnya.
Sejak dua bulan terakhir, mulai banyak pesanan dari luar DIY yakni dari wilayah Bandung, Jakarta, Surabaya, bahkan sampai Malaysia.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tak kurang dari seribu perajin di wilayah Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo dikerahkan untuk terus berproduksi.
"Kerajinan bambu yang paling laris itu seperti tudung saji, rantang, plakat gipsum, sampai tempat untuk mengukus roti," imbuhnya.
Dengan banyaknya permintaan, para perajin pun sampai mendatangkan bahan baku bambu dari wilayah lain, seperti Kulonprogo, Gunungkidul, hingga Magelang Jawa Tengah.
Lebih lanjut Nuryadin mengatakan, selain kerajinan bambu, mebel berbahan kayu juga mulai banyak pesanan.
Pesanan mebel berbahan kayu biasa datang dari Surabaya, Jakarta, Bali, Madura, dan Lombok.
Nuryadin mengatakan bahwa bahwa banyak pesanan yang datang melalui online.
Namun tidak sedikit pembeli yang datang langsung ke perajin-perajin, terlebih setelah sejumlah objek wisata di Mangunan kembali dibuka.
"Beberapa perajin memang ada yang sudah terakomodir untuk menjajakan hasil kerajinan di objek wisata. Ada juga yang menjajakan di jalur wisata di wilayah Mangunan dan sekitarnya, namun sejauh ini masih kalah dengan orderan melalui daring dari berbagai wilayah," terangnya.