Bangga Bisa jadi Relawan Gempa Lombok

Aktivitas sosial yang dilakukan dara bernama lengkap Safira Septananda Pamurty hampir selalu berhubungan dengan anak-anak.

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Bramasto Adhy
Safira Septananda Pamurty 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas sosial yang dilakukan dara bernama lengkap Safira Septananda Pamurty hampir selalu berhubungan dengan anak-anak.

Fira begitu sapaan akrabnya, pernah terjun sebagai sukarelawan paska-gempa yang melanda Lombok tahun 2018 silam.

Selama dua pekan menjadi relawan bersama komunitas kampusnya kala itu, Fira menjalankan program healing bagi anak-anak korban gempa yang menelan ratusan korban jiwa tersebut.

Setiap hari Fira menemani anak-anak yang tinggal di pengungsian.

Fira pun membuat aktivitas belajar dan bermain untuk anak-anak ini.

Fira berharap, anak-anak ini perlahan bisa melupakan bencana yang telah menyebabkan tempat tinggal rusak , sanak saudara yang terluka maupun yang meninggal dunia.

"Aku dan teman-teman relawan yang bagian healing intinya berusaha menghibur anak-anak korban gempa dengan berbagai permainan. Intinya supaya trauma mereka segera reda dan bisa tersenyum kembali meskipun memang tidak mudah untuk bisa kembali merasa nyaman. Apalagi di sana waktu itu pas ada gempa susulan," ungkap Fira.

Bagi Fira, bisa menghibur anak-anak korban gempa adalah kebahagiaan.

Fira memang mencintai dunia anak-anak. Bahkan, ia berdoa kelak bisa berbagi lebih banyak dengan anak-anak yang membutuhkan bantuan agar kehidupan mereka bisa berlanjut.

Fira berangan-angan memiliki sebuah tempat serupa panti asuhan sebagai tempat menampung anak-anak yang terlantar karena berbagai sebab. 

Melihat anak-anak yang terpaksa sudah harus mengais rejeki di jalanan, Fira merasa tergugah untuk ikut meringankan beban hidup mereka.

"Anak-anak yang kehidupannya kurang beruntung sangat layak mendapatkan bantuan agar bisa mendapatkan kesempatan hidup lebih baik. Semoga aku terus punya kesempatan untuk bisa berbagi dengan anak-anak ini," kata Fira.

Saat menjadi sukarelawan di wilayah terdampak bencana alam, Fira lebih suka mengisi dengan kegiatan out door.

Pengalaman menjadi fasilitator dalam kegiatan outdoor menjadi modal berharga bagi Fira.

Dara berhijab ini pernah menjadi seorang Fasilitator of human resources empowerment and development.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved