Liga Indonesia
PSIM Yogyakarta Ulang Tahun ke-91, Ini Kenangan dan Harapan Sang Legenda Mellius Ma'u
Nama Mellius Ma'u tentunya familiar tentunya bagi pandemen klub berjuluk Laskar Mataram juga pecinta sepak bola nasional era 1970-1980an silam.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Sri Sultan IX kala itu secara khusus mencari Mellius Ma'u.
"Mana anak Timor satu itu, saya mau ketemu," kata Mellius sembari memperagakan saat Sri Sultan HB IX mendatanginya untuk memberikan dukungan secara langsung.
• HUT ke-91 PSIM Yogyakarta Tanpa Perayaan, Diharapkan Jadi Momen Kebangkitan Laskar Mataram
Sedangkan satu laga yang begitu ia kenang yakni saat PSIM beruji tanding lawan timnas.
Saat itu, Mellius menyumbang satu gol bagi PSIM, sekaligus satu-satunya gol yang bersarang ke gawang timnas dalam serangkaian uji tanding jelang bertolak ke Australia.
Di situ saya buat gol tapi jadi korban karena pelipis saya harus mendapat delapan jahitan setelah terkena pukulan penjaga gawang Ronny Pasla.
Saya lebih cepat menjangkau bola tendangan sudut, Ronny Pasla yang badannya tinggi besar terlambat, kemudian tangan dia mengenai pelipis saya," kata Mellius.
"Saya langsung dilarikan ke rumah sakit, dan saya ingat betul saat menerima jahitan di pelipis berteriak kencang karena obat bius yang diberikan kurang. Tapi kemudian setengah permainan saya kembali ke lapangan, dan saya ingat betul Ronny Pasla bilang kalau saya gila karena memutuskan untuk bermain lagi setelah mendapat luka yang lumayan itu," kenangnya.
Di usia 74 tahun saat ini, Mellius masih aktif melatih sepakbola usia dini di SSB Persiba dan TNH.
Menurutnya, tak ada satupun alasan yang bisa membuatnya pensiun dari sepak bola kecuali kondisi fisik.
Meski tak lagi terikat kerjasama dengan klub PSIM Yogyakarta, Mellius mengatakan selalu terbesit harapan serta doa agar Laskar Mataram bisa kembali menjadi barometer sepak bola Tanah Air, apalagi pada momen hari jadi klub ke-91, 5 September 2020.
"Harapan saya, guyubnya ini jangan sampai hilang. Kemudian ada satu harapan yang sejak lama sudah saya impikan, yakni kapan bisa melihat PSIM itu bisa kembali main di kompetisi kasta tertinggi dan disegani lagi oleh lawan seperti dulu," harap Melius Ma'u.(TRIBUNJOGJA.COM)