HUT ke-91 PSIM Yogyakarta Tanpa Perayaan, Diharapkan Jadi Momen Kebangkitan Laskar Mataram
PSIM Yogyakarta akan merayakan hari jadinya yang ke-91 pada Sabtu 5 September besok, namun tahun ini tanpa adanya perayaan
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Sekalipun Liga 2 2020 akhirnya harus di-restart akibat pandemi, dan baru dimulai Oktober 2020 mendatang.
Sekadar informasi, hari jadi klub ke-91 ini dikemas berbeda, tanpa adanya perayaan maupun event megah sebagaimana tahun lalu saat menggelar trofeo bertajuk HB X Cup dengan mengundang Timnas U-23 dan Bali United.
Perayaan tahun ini dikemas dalam bentuk online.
"Semua pihak saat ini tengah dalam situasi sulit, tengah prihatin, akibat pandemi Covid-19 saat ini. Sebab itu tak ada perayaan pada hari jadi PSIM tahun ini. Tentunya kami menghormati upaya pemerintah yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19 saat ini," ujar CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto kepada Tribunjogja.com, Jumat (4/9/2020).

"Adapun perayaan PSIM Yogyakarta ke-91 ini dikemas berbeda melalui Mataram Fest-Online Market. Selain untuk membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kegiatan ini juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," tambahnya.
Momentum Kebangkitan
Hari jadi ke-91 ini diharapkan juga menjadi momentum untuk menggapai kembali kejayaan klub yang lahir 1929 silam ini.
Sembari berharap tak lagi mendapat hasil yang antiklimaks untuk musim ini, mengakhiri dahaga prestasi yang telah lama dirindu.
"Untuk hari jadi klub ke-91 ini, saya berharap semua stakeholder PSIM belajar dari pengalaman musim lalu, dan menatap masa depan dengan perubahan di semua aspek, baik manajemen maupun suporter. Menjunjung tinggi profesionalitas dan sportivitas demi nama besar klub,"
"Tentunya saya berharap hasil yang terbaik untuk musim ini. Kami berdoa dan berusaha maksimal untuk mewujudkan mimpi menuju Liga 1," tambahnya.
• Pelatih PSIM Yogyakarta Apresiasi Kondisi Fisik Pemainnya
• Pelatih PSIM Yogyakarta Yakin Renegosiasi Kontrak Segera Capai Titik Temu
Bambang Susanto tak memungkiri jika finansial klub turut terdampak akibat pandemi Covid-19 ini.
Meski begitu, jajaran manajemen PSIM sudah menyiapkan sejumlah kiat menghadapi persoalan ini.
"Memang secara finansial pasti mengalami masalah. Namun kami lakukan efisiensi dan tetap mencoba mencari pemasukan baik dari PSIM store maupun dari sisi sponsor, dan mencoba juga mencari peluang-peluang lain," jelasnya.
Sementara ditanya soal mimpi terbesarnya untuk PSIM Yogyakarta, Bambang berharap suatu saat bisa menyaksikan Laskar Mataram tampil di kompetisi level Asia yang diidamkan para klub profesional tanah air.
"Mimpi saya adalah PSIM menjadi klub besar dan bisa naik ke kancah internasional sekaligus membawa kebanggaan untuk masyarakat DIY dan Indonesia," harap Bambang.