Anies Baswedan Sebut Penularan Virus Corona di Jakarta Mengkhawatirkan, Rencana Tambah 11 RS Rujukan
Anies Baswedan Sebut Penularan Virus Corona di Jakarta Mengkhawatirkan, Rencana Tambah 11 RS Rujukan
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta menyebut testing virus corona yang dilakukan lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditetapkan oleh WHO.
Hasilnya, angka penularan virus corona di Ibu Kota berbanding lurus dengan jumlah testing yang sudah dilakukan.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut kondisi pandemi virus corona di Ibu Kota dalam tahap mengkhawatirkan karena jumlah penularannya masih cukup tinggi.
"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat.
Jakarta sekarang mengkhawatirkan, kenapa? Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," kata Anies dikutip dari video KompasTV, Kamis (3/9/2020).
Oleh karena itu, Anies mengimbau warga disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.
Sementara itu, Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan akan mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).
"Maka PR kita adalah menggalakkan yang 3M, karena yang 3T sudah dikerjakan ini. Jakarta sudah mengerjakan 3T, sekarang mari kita pastikan masyarakat mengerjakan 3M," ucap Anies.
Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta kembali mencatat angka tertinggi per Kamis kemarin, yakni 1.406 orang.
Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta adalah 43.709 orang.
Sebanyak 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen.
Lalu, 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen.
Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 10.032 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.
Setelah kasus Covid-19 melonjak, Pemprov DKI berencana menambah 11 RS rujukan.
Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan Corona ini, terdiri dari yang dikelola swasta, militer, hingga BUMN.
• Riwayat Kasus Pasien Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta, Perjalanan Surabaya dan Depok