Gunungkidul

Dampak Kampus UNY di Semanu: Ada Akses Pendidikan Hingga Harga Tanah Melonjak

Kampus Vokasi milik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Pedukuhan Kepuh, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul belum lama ini telah diresmikan. N

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Gedung Kampus Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Pedukuhan Kepuh, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Kampus ini baru selesai dibangun dan diresmikan pada Senin (31/08/2020) lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kampus Vokasi milik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Pedukuhan Kepuh, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul belum lama ini telah diresmikan.

Namun, warga sekitar sudah merasakan dampak langsung bahkan sejak awal pembangunan.

Wugiyanto, warga Pedukuhan Ngampo yang tinggal tak jauh dari lokasi kampus mengatakan warga saat ini mulai menyadari pentingnya pendidikan tinggi bagi anak-anaknya.

"Banyak warga yang tertarik untuk memasukkan anaknya ke Kampus UNY begitu lulus dari SMK atau SMA," kata Yanto, Kamis (03/09/2020).

Dukuh Ngampo ini menuturkan kebanyakan warga usia produktif di sana hanya tamatan SMK atau SMA.

Sedangkan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi, tidak banyak pilihan yang tersedia.

Lantaran ada Kampus Vokasi UNY, Yanto menyebut warga memiliki alternatif pilihan pendidikan tinggi.

Apalagi lokasinya lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

Pesan Guru Besar UNY untuk Guru dan Orang Tua Terkait PJJ

"Secara otomatis kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari dusun kami juga ikut meningkat," jelasnya.

Selain akses pendidikan, warga juga sudah merasakan dampak langsung secara ekonomi. Yanto mengungkapkan harga tanah di wilayahnya melambung sejak kampus UNY dibangun.

Saat ini, harga tanah di sekitaran Ngampo berada di kisaran Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per meter. Harga ini jauh berbeda dibanding sebelum kampus dibangun.

"Tempat saya saja harganya sudah Rp 100 ribu lebih per meter, padahal sebelumnya hanya kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu per meternya," ungkap Yanto.

Terpisah, Panewu Semanu Guntoro pun mengungkapkan hal serupa.

Menurutnya harga tanah di sekitaran lingkungan kampus mengalami lonjakan paling tinggi.

Hal ini dipicu oleh banyaknya pengembang yang mulai tertarik untuk membangun perumahan di sana.

Guntoro menyebut peminatnya pun tergolong tinggi, bahkan ada yang dari luar daerah.

Tanggap Darurat Covid-19 di DIY Diperpanjang, Uji Coba Wisata Gunungkidul Berlanjut

"Harga tanah dari yang sebelumnya cuma Rp 90 ribu per meter, sekarang maksimal jadi Rp 1,1 juta per meter. Itu di sekitaran kampus," ungkapnya.

Warga pun mulai bergerak cepat. Guntoro menyebut sejumlah warga kini mulai mengembangkan rumah tinggal hingga lahan yang dimilikinya.

Sebab banyak yang mulai bersiap memulai usaha baru, mulai dari warung makan, kos-kosan, hingga kontrakan.

Semua itu sesuai dengan kebutuhan mahasiswa nantinya saat memulai tahun ajaran baru.

Guntoro sendiri mengaku sudah meminta pada pihak UNY agar warga sekitar tidak hanya jadi penonton saja, namun juga harus ikut merasakan dampak positif. Baik secara ekonomi atau SDM.

"Secara umum warga saat ini sudah siap untuk menyambut para mahasiswa baru," kata Guntoro.

Hal berbeda dirasakan oleh Wasto Andrianto, warga Pedukuhan Wilayu, Pacarejo. Pedukuhan ini berada di sisi selatan kompleks kampus UNY yang baru.

Sebab ia mengaku belum merasakan dampak langsung atau pun perubahan secara signifikan sejak kampus tersebut mulai dibangun.

"Saat ini belum merasakan efeknya, tapi tentu kami berharap ada perubahan ke depan," kata Wasto.

Ia sendiri mengungkapkan berencana membuka usaha seperti warung dan sejenisnya, sebab ada peluang positif secara ekonomi di situ.

Tak hanya Wasto, para tetangganya pun mulai memikirkan hal serupa. Ia berharap rencananya tersebut akan menjadi kenyataan.

"Jelas harapan kami kehadiran kampus UNY ini mampu mendongkrak perekonomian kami nantinya," kata Wasto.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved