Raja Thailand Vajiralongkorn Angkat Kembali Permaisuri Wongvajirapakdi yang Pernah Dicampakkan
Sineenat dicopot dari pangkatnya pada Oktober 2019, hanya beberapa bulan setelah dinobatkan sebagai pendamping raja.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Pencopotan Sineenat pada 2019 menggemakan kasus dua mantan istri raja.
Pada tahun 1996, dia mencela istri keduanya, yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan tidak mengakui empat putra yang dia miliki.
Pada 2014, istri ketiganya Srirasmi Suwadee juga dicopot dari semua gelarnya dan diusir dari istana.

Putranya yang berusia 14 tahun dibesarkan oleh Raja Vajiralongkorn di Jerman dan Swiss.
Raja, yang sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman, memiliki total tujuh anak.
Ratu Suthida, mantan pramugari Thai Airways, telah terlihat bersamanya di depan umum selama bertahun-tahun, meskipun hubungan mereka tidak pernah diakui secara resmi sebelum ia menikahinya.
Bahkan setelah pernikahan, istrinya Sineenat adalah tamu tetap di acara kerajaan sampai dia jatuh.
Raja-raja Thailand selama berabad-abad memiliki banyak istri atau pasangan.
Namun hingga 2019, terakhir kali seorang raja Thailand mengambil permaisuri resmi adalah pada 1920-an.
Gelar tersebut tidak digunakan sejak negara itu menjadi monarki konstitusional pada 1932.
Protes Antipemerintah
Pengumuman istana hari Rabu datang di tengah protes antipemerintah di Thailand, di mana militer telah memperkuat kekuasaan politiknya setelah kudeta tahun 2014.
Protes tersebut termasuk tuntutan untuk mengekang kekuasaan raja yang baru-baru ini diperluas dan ada seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mereformasi monarki.
Para pengunjuk rasa telah menantang keputusan raja untuk menyatakan kekayaan Mahkota sebagai milik pribadinya, menjadikannya orang terkaya di Thailand.
Itu sampai sekarang secara sengaja dipercaya untuk kemaslahatan rakyat.